Mohon tunggu...
Arfian Tsani Afandi
Arfian Tsani Afandi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa jurusan sastra inggris yang mencoba untuk hobi menulis...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Diary Guru Les Muda: Lepas Kendali

9 Juni 2013   18:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:17 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9 Juni 2013

Hari ini ibu pergi ke Tambun untuk melihat rumah kakak yang sedang dibangun. Alhasil saya sukses dibuat kerepotan oleh anak-anak karena biasanya jika sedang dirumah ibu membantu saya mengawasi mereka dan mengumpulkan uang bayaran. Tapi saat ini saya sendirian.

Games yang saya berikan hari ini niat awalnya agar mereka tidak jenuh jika diberi materi terus-menerus. Namun,namanya anak-anak kalau sudah menyangkut games bukan hanya jenuh yang hilang mereka bahkan senang bukan kepalang.Malah cenderung rusuh.

Games ini menggunakan bola-bola kecil yang sudah saya tuliskan huruf dan anak-anak harus menuliskan kata-kata dari huruf tersebut. Saya juga menyelipkan sedikit permainan UNO yang sudah saya kembangkan dalam games ini. Yaitu, terdapat bola stop, reverse, barter, free dan change.

Mungkin saking menariknya,kelas menjadi gaduh bukan main. Mereka tidak mau duduk, berkumpul dan berdiri 2 jengkal dari papan tulis berebutan spidol. Meminta mereka duduk juga percuma karena mereka terlalu asyik berlomba mengumpulkan poin terbanyak. Saya hanya bisa tertawa melihat tingkah konyol mereka.

Ditengah permainan Vani kembali menarik perhatian saya. Tidak seperti yang lainnya,Vani hanya duduk berdiri sambil bersandar di tembok dan sesekali tersenyum namun juga ada ekspresi takut diwajahnya melihat keriangan itu. Kenapa? Apa dia tidak suka bermain? Atau permainan ini tidak dia mengerti?. Vani masih TK harusnya dia suka permainan terlepas dari dia mengerti atau tidak mengerti permainan tersebut. Tapi kali ini dia benar-benar pasif. Saya sangat penasaran denga Vani karena terkadang dia bisa terlihat lebih dewasa dari umurnya. Dia tidak suka bercanda dan sangat fokus dengan apa yang dia kerjakan,seperti saat menulis. Vani baru terihat lebih hidup dan antusias saat menulis. Bahkan kalau saya perhatikan dan bandingkan sikap Vani bisa terlihat lebih dewasa dari anak kelas 5 SD yang ada disini.

Saya masih harus banyak memahami Vani. Cara pendekatan yang saya lakukan sepertinya belum membuat dia lebih santai dan terbuka. Dia sangat kaku dan tertutup.Persis seperti saya saat seumurannya di TK dulu.

Terlepas dari masalah Vani,yang jelas hari ini kelas benar-benar kacau dan lepas kendali. Saya berpikir bukan hanya pelajaran Bahasa Inggris yang mereka butuhkan tapi juga etika, disiplin serta menghargai teman. Mereka bisa saja tiba-tiba berkelahi di tengah kegaduhan itu. Saya harus memutar otak lagi bagaimana cara menangani masalah satu ini. Oya,saya juga kehilangan spidol. Entah kemana perginya. Bersambung…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun