Mohon tunggu...
Mohammad Arfi Setiawan
Mohammad Arfi Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Menulislah

Mengalah belum tentu kalah, Mengalah adalah untuk memperoleh kemenangan yang lebih besar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Produksi Jamu Serbuk, Tingkatkan Nilai Ekonomis

17 Agustus 2021   10:35 Diperbarui: 17 Agustus 2021   10:36 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal jamu?

Ya, jamu adalah salah satu olahan dari tanaman rimpang-rimpangan seperti kunyit, kencur, jahe dan lain-lain. Jamu dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang berkhasiat sejak dulu.

Desa Karangrejo, salah satu desa di Kabupaten Magetan merupakan sentra produksi jamu rumahan. Lebih dari 80 warganya memproduksi jamu secara tradisional dan dipasarkan secara langsung. Jamu yang diproduksi secara tradisional (jamu cair) tidak akan bertahan lama, hanya 2-3 hari dan harus dimasukkan ke dalam kulkas. 

Pada prinsipnya, jamu yang tidak tahan lama disebabkan banyaknya kandungan air. Cara yang efektif dan aman untuk meningkatkan daya simpan jamu adalah dibuat menjadi serbuk. Jamu serbuk memiliki kandungan air yang sangat sedikit, sehingga tidak mudah rusak/basi.

Dosen Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) melakukan pelatihan pembuatan jamu serbuk (13/06/2021). Pelatihan ini merupakan program dari Dosen UNIPMA yang didukung dan dibiayai oleh pemerintah melalui RISTEKBRIN. Kelompok jamu yang merupakan warga desa Karangrejo dilatih untuk mengembangkan produk jamunya agar awet dan bernilai ekonomis. Selain itu, juga diberikan labeling terhadap jamu yang telah diproduksi. Warga desa Karangrejo sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini, tetapi peserta hanya dibatasi karena masih adanya wabah COVID19. 

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produk jamu desa Karangrejo bisa berkembang dan dapat dipasarkan secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun