Siapa yang tidak kenal jamu?
Ya, jamu adalah salah satu olahan dari tanaman rimpang-rimpangan seperti kunyit, kencur, jahe dan lain-lain. Jamu dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang berkhasiat sejak dulu.
Desa Karangrejo, salah satu desa di Kabupaten Magetan merupakan sentra produksi jamu rumahan. Lebih dari 80 warganya memproduksi jamu secara tradisional dan dipasarkan secara langsung. Jamu yang diproduksi secara tradisional (jamu cair) tidak akan bertahan lama, hanya 2-3 hari dan harus dimasukkan ke dalam kulkas.Â
Pada prinsipnya, jamu yang tidak tahan lama disebabkan banyaknya kandungan air. Cara yang efektif dan aman untuk meningkatkan daya simpan jamu adalah dibuat menjadi serbuk. Jamu serbuk memiliki kandungan air yang sangat sedikit, sehingga tidak mudah rusak/basi.
Dosen Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) melakukan pelatihan pembuatan jamu serbuk (13/06/2021). Pelatihan ini merupakan program dari Dosen UNIPMA yang didukung dan dibiayai oleh pemerintah melalui RISTEKBRIN. Kelompok jamu yang merupakan warga desa Karangrejo dilatih untuk mengembangkan produk jamunya agar awet dan bernilai ekonomis. Selain itu, juga diberikan labeling terhadap jamu yang telah diproduksi. Warga desa Karangrejo sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini, tetapi peserta hanya dibatasi karena masih adanya wabah COVID19.Â
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produk jamu desa Karangrejo bisa berkembang dan dapat dipasarkan secara luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H