Mohon tunggu...
Mohammad Arfi Setiawan
Mohammad Arfi Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Menulislah

Mengalah belum tentu kalah, Mengalah adalah untuk memperoleh kemenangan yang lebih besar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gas Metana Lebih Berbahaya Daripada Karbondioksida

7 Februari 2014   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13917655821093329782

Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998, dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per milyar), naik dari 700 nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di atmosfer sudah meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol. Di alam, metana diproduksi oleh alam dalam proses yang disebut metanogenesis. Proses yang memiliki beberapa tahap ini digunakan oleh beberapa mikroorganisme sebagai sumber energi. Reaksi bersihnya adalah: CO2 + 8 H+ + 8 e- → CH4 + 2 H2OTahapan akhir dari proses ini dikatalis oleh enzim metil-koenzim M reduktase. Metanogenesis merupakan salah satu bentuk respirasi anaerob yang digunakan oleh organisme yang menempati tempat pembuangan akhir, hewan pemamah biak, dan rayap. Saat ini, hewan ternak adalah penyumbang 16% emisi metana dunia ke atmosfer. Selain itu bakteri pengurai di dalam tanah juga menghasilkan metana ketika terjadi respirasi anaerob. Metana terbentuk dekat permukaan bumi, terutama karena aktivitas mikroorganisme yang melakukan proses metanogenesis (dilakukan oleh bakteri metanogen). Gas ini kemudian terbawa ke stratosfer oleh udara yang naik di iklim tropis. Konsentrasi metana di udara sebenarnya sudah dapat dikontrol secara alami-tapi karena banyak aktivitas manusia yang menghasilkan metana maka sekarang membuat gas ini menjadi salah satu gas rumah kaca, penyebab pemanasan global. Secara alami, metana bereaksi dengan radikal hidroksil. Metana memiliki waktu "hidup" sekitar 10 tahun, baru setelah itu akan hilang dengan berubah menjadi karbon dioksida dan air. Metana di atmosfer bumi merupakan salah satu gas rumah kaca yang utama, dengan potensi pemanasan global 25 kali lebih besar daripada CO2 dalam periode 100 tahun. Hal ini berarti, emisi metana lebih mempunyai efek 25 kali lipat daripada emisi karbon dioksida dengan jumlah yang sama dalam periode 100 tahun. Metana mempunyai efek yang besar dalam jangka waktu pendek (waktu "hidup" 8,4 tahun di atmosfer), sedangkan karbon dioksida mempunyai efek kecil dalam jangka waktu lama (lebih dari 100 tahun). Konsentrasi metana di atmosfer sudah meningkat 150% dari tahun 1750 dan menyumbang 20% efek radiasi yang dihasilkan gas rumah kaca secara global. Bagaimana mengurangi gas metana? Gas metana tidak dapat dihilangkan dari Bumi, karena gas ini terbentuk secara alami sehingga kita hanya bisa mengurangi produksinya. Salah satu langkah pengurangan metana adalah dengan mengubahnya menjadi biogas. Seperti yang kita ketahui bahwa gas metana diproduksi juga oleh hewan memamah biak seperti sapi, kuda dan lain-lain dengan menyumbang 16 % emisi ke atmosfer. Sehingga dapat dikatakan bahwa kentut sapi lebih berbahaya daripada kentut kita. hehehe Untuk mengurangi emisi metana yang diproduksi alami oleh hewan ternak, kita dapat memanfaatkan kotorannya menjadi biogas yang sangat bermanfaat. Sebelum dibuang ke lingkungan sebaiknya kotoran diubah dahulu menjadi biogas. sekian.. Sumber. wikipedia.org

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun