" Hukum Indonesia: Tumpul ke Atas Lancip ke Bawah kah?"
Hukum di Indonesia seharusnya menjadi alat yang adil dan setara bagi semua warga negara. Namun, seringkali terjadi ketidakseimbangan dalam penerapan hukum, di mana masyarakat miskin cenderung menderita akibat ketidakadilan yang berbeda dengan orang kaya. Fenomena ini mencerminkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada di negara ini. Artikel ini akan membahas beberapa contoh bagaimana hukum di Indonesia dapat memberatkan masyarakat miskin sementara orang kaya tampaknya tidak menghadapi konsekuensi yang serupa.
Salah satu contoh yang sering terjadi adalah dalam sistem peradilan. Masyarakat miskin sering kali tidak memiliki akses yang memadai terhadap bantuan hukum dan pelayanan hukum yang berkualitas. Mereka sering kesulitan untuk membayar biaya pengacara, biaya perjalanan ke pengadilan, atau biaya administrasi lainnya. Akibatnya, mereka sering kali tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai dalam persidangan dan seringkali harus menghadapi konsekuensi yang lebih berat atau bahkan tidak adil.
Selain itu, ketidakseimbangan dalam penerapan hukum juga dapat terlihat dalam sektor perpajakan. Masyarakat miskin sering kali tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya yang memadai untuk memahami dan memenuhi kewajiban perpajakan mereka. Di sisi lain, orang kaya sering memiliki akses ke penasihat perpajakan yang mahal dan dapat memanfaatkan celah hukum untuk menghindari atau mengurangi kewajiban pajak mereka. Hal ini menciptakan ketidakadilan dalam sistem perpajakan, di mana beban pajak lebih berat pada masyarakat miskin sementara orang kaya dapat menghindarinya.
Selain itu, ada juga contoh ketidakadilan dalam penegakan hukum terkait dengan pelanggaran lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam. Masyarakat miskin seringkali menjadi korban dari eksploitasi yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka, seperti pencemaran air dan tanah, deforestasi, atau eksploitasi tambang yang merusak lingkungan dan mata pencaharian tradisional mereka. Sementara itu, orang kaya atau perusahaan besar yang terlibat dalam pelanggaran lingkungan sering kali dibiarkan tanpa tindakan yang memadai atau hukuman yang efektif.
Dalam rangka mencapai keadilan yang lebih merata, penting untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap bantuan hukum, melindungi hak-hak mereka dalam sistem peradilan, dan memperbaiki kebijakan perpajakan yang lebih adil. Selain itu, penegakan hukum harus dilakukan secara tegas terhadap pelanggaran lingkungan hidup, tanpa pandang bulu terhadap kedudukan sosial atau kekayaan pelaku.
Untuk mencapai sistem hukum yang lebih adil, langkah-langkah perlu diambil. Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap sistem peradilan bagi masyarakat miskin dengan menyediakan bantuan hukum yang terjangkau atau gratis. Hukum seharusnya bukanlah alat yang memperkuat ketimpangan sosial, tetapi harus menjadi landasan yang adil dan setara bagi semua orang, tanpa memandang status sosial atau kekayaan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H