Mohon tunggu...
Arfan Wiantara
Arfan Wiantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A casual football enjoyer whose learning all about football journalism.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kyrgyzstan 1-1 Oman: Blunder Terindah bagi Timnas Indonesia!

26 Januari 2024   02:07 Diperbarui: 26 Januari 2024   02:18 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas Bola

Kamis (25/01) akan dikenang sebagai hari diabadikannya sejarah manis bagi Timnas Indonesia. Setelah penampilan pertamanya di tahun 1996, Timnas Indonesia selalu gagal mengamankan posisi pada Piala Asia, hanya bertahan di fase kualifikasi. Sedangkan di tahun 2024, Tim asuhan Shin Tae-Yong kini akan berlaga melawan Australia di babak 16 besar berkat posisinya pada klasemen Peringkat 3 Terbaik.

Pada fase penyisihan grup, Garuda Muda telah melewati grup 'neraka' yang berisikan Jepang, Irak, dan Vietnam. Meski mengalami kekalahan 3-1 pada dua pertandingan kontra Irak dan Jepang, Garuda Muda dapat meraih tiga poin krusial pada pertandingan kontra Vietnam berkat gol tunggal Asnawi Mangkualam dari titik pinalti. Tiga poin inilah yang menempatkan Indonesia di peringkat ketiga di grup D.

Sekadar informasi, mengingat hanya terdapat enam grup di Piala Asia, bila hanya mengambil dua peringkat teratas akan terdapat empat posisi yang harus diperebutkan untuk memenuhi kuota 16 tim untuk bisa memasuki babak berikutnya. Berkat kondisi inilah, Timnas Indonesia berhasil lolos ke fase 16 besar dengan perhitungan klasemen peringkat ketiga terbaik dari tiap grup yang ada.

Indonesia menempati posisi keempat dan terakhir di klasemen tersebut. Peringkat pertama diamankan oleh Yordania, kemudian disusul oleh Palestina dan Suriah yang masing-masing mengantungi empat poin. Ketika ketiga negara tersebut berhasil mengamankan posisinya, Timnas Indonesia perlu menunggu hingga pertandingan antara Oman kontra Kyrgyzstan dimana ketiga tim ini masih memiliki peluang untuk mendapatkan giliran untuk bermain di fase 16 besar. Pertandingan inipun menjadi pertandingan 'hidup dan mati' bagi nasib Timnas Indonesia pada putaran Piala Asia 2023 karena supaya Garuda Muda bisa lolos ke babak berikutnya, pertandingan ini harus berakhir dengan skor imbang atau kemenangan bagi Timnas Kyrgyzstan, akan tetapi dengan catatan bahwa Kyrgyzstan tidak dapat memenangkan pertandingan dengan margin lebih dari dua gol. Hal ini disebabkan karena Oman telah mengantungi satu poin berkat hasil seri kontra Thailand, dan Kyrgyzstan dapat menyalip Indonesia berkat perbedaan selisih gol yang mengungguli Timnas Kyrgyzstan.

Kesempatan emas bagi Indonesia sempat meredup berkat gol yang diciptakan oleh Muhsen Al-Ghassani dari tendangan corner di menit '6 yang membawa Timnas Oman menggeser posisi Timnas Indonesia di klasemen peringkat ketiga terbaik. Momentum pertandingan pun dikendalikan oleh Timnas Oman, melihat bagaimana mereka tercatat berhasil membuahkan tembakan sebanyak 17 kali dan menguasai bola sebesar 57 persen. Akan tetapi, Timnas Kyrgyzstan yang ditumpu oleh Erzhan Tokotayev di posisi penjaga gawang menunjukkan kegigihannya dalam bertahan.

Kyrgyzstan juga tidak berlaga tanpa perjuangan. Dengan memanfaatkan momentum, Kyrgyzstan menyerap seluruh tekanan dari Timnas Oman dan menembakkan sekumpulan tekanan tersebut pada serangan balik. Setelah 70 menit pertandingan takdir cemerlang bagi Timnas Indonesia dipertaruhkan, setitik cahaya tersebut kembali hadir berkat gol yang dibuahkan oleh Joel Kojo.

Nasib dari Timnas Indonesia dikisahkan melalui momen layaknya dongeng yang dipenuhi oleh drama. Timnas Oman yang sebelumnya berada di atas awan setelah memimpin laga akhirnya terbentur dengan perubahan momentum layaknya sebuah plot-twist dari sebuah kisah. Memasuki menit '70, umpan lambung dari sisi lapangan Timnas Kyrgyzstan mengarah kepada penjaga gawang Oman, Ibrahim Al-Mukhaini. Di momen yang bersamaan, Joel Kojo selaku penyerang tunggal Timnas Kyrgyzstan berlari menyongsong bola yang juga dikejar oleh pemain bertahan Timnas Oman, Khalid Al-Braiki. Bola harusnya dapat disapu dengan mudah, akan tetapi terjadi koalisi antara penjaga gawang dan pemain bertahan yang menyebabkan bola kembali terlepas dan Kojo memanfaatkan insting tajam dari seorang penyerang dan merebut bola sebelum memasukkannya ke dalam gawang tanpa pengawal.

Hanya dengan satu gol, situasi berbalik 180 derajat dan Timnas Indonesia kembali menempati peringkat keempat di klasemen peringkat ketiga terbaik. Timnas Oman yang mengetahui kesempatannya dapat sirna kembali menggebu penyerangan yang dapat ditahan oleh Timnas Kyrgyzstan. Hingga peluit panjang ditiup di menit '97 added time, Timnas Kyrgyzstan kembali menunjukkan kokohnya pertahanan dan berhasil menahan serangan dengan tensi tinggi.

Alhasil, pertandingan yang berakhir seri tersebut memberikan Timnas Indonesia kesempatan untuk berlaga di babak 16 besar. Minggu (02/02), Timnas Indonesia akan berlaga melawan Australia yang memuncaki klasemen di grup B. Siapa yang dapat menyangka, bahwa sejarah terindah bagi Timnas Indonesia sejauh ini dapat terjadi sebab satu momen krusial yang dapat merubah takdir bagi ketiga tim yang memperjuangkan dirinya untuk menempati posisi terakhir yang diperebutkan hingga pertandingan terakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun