Manchester City berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal pada sebagian besar pertandingan kontra Newcastle United dengan skor 3-2. Setelah absen yang disebabkan oleh cedera hamstring, pertandingan melawan The Magpies dini hari tadi merupakan pertunjukan dari kembalinya Kevin de Bruyne. Maestro asal Belgia ini mengalami cedera parah pada pertandingan pertamanya. Bermain sekitar 23 menit kontra Burnley FC, de Bruyne terpaksa harus ditarik keluar dari lapangan.
Minggu (14/1), de Bruyne kembali memijakkan kakinya di lapangan setelah dilakukan pergantian pemain di menit ‘68. Kala itu, Newcastle United masih memimpin laga dengan skor 2-1 berkat gol yang dicetak oleh Aleksandr Isak dan Anthony Gordon, sedangkan gol tunggal bagi Machester City saat itu diperoleh berkat gol Bernardo Silva. Pergantian pemain inipun langsung dibayar olehnya dengan gol yang dicetak oleh De Bruyne di menit ‘74 dan memberikan assist kelas dunia kepada Oscar Bobb di menit ‘91 dan pertandingan berakhir dengan skor 3-2 bagi Manchester City.
Absennya Kevin de Bruyne memberikan dampak yang cukup besar bagi performa The Citizens. De Bruyne selaku pemain kartu as Pep Guardiola sejak kedatangannya di tahun 2016 menjadi tumpuan dalam pembangunan serangan dengan kemampuannya yang tak dapat dipungkiri merupakan salah satu yang terbaik, bahkan terbaik di dunia. Sayangnya, De Bruyne harus menepi selama 19 pertandingan dan tak ada pemain yang bisa menggantikan perannya. Dampak dari absennya kapten asal Belgia ini dapat terlihat dari bagaimana Manchester City sebagai tim yang berada di puncak eropa setelah memenangkan Treble di musim sebelumnya kini berada di peringkat kedua di bawah bayang-bayang Liverpool yang menduduki puncak klasemen.
Manchester City memiliki segudang pemain bertalenta di lini tengah. Akan tetapi, kualitas yang dimiliki oleh de Bruyne sebagai seorang playmaker tidak dapat ditandingi oleh siapapun yang harus menggantikan perannya sebagai tumpuan pembangunan serangan. Pemain seperti Jack Grealish, Phil Foden, dan Bernardo Silva tidak memiliki karakteristik yang sama seperti Kevin de Bruyne. Absennya peran Kevin de Bruyne pun harus membuat Pep Guardiola kembali merubah lanskap dan taktik tim.
Peran de Bruyne sebagai pemain dan kapten mungkin memiliki pengaruh besar dalam performa Manchester City saat ini. Akan tetapi, dengan kembalinya Kevin de Bruyne ke dalam skuad Manchester City, putaran babak kedua Premier League musim 2023/2024 akan menjadi ajang pembuktian seberapa berbahayanya magister asal Belgia ini yang dapat menjadi kartu as Pep Guardiola dalam perburuan gelar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H