Disini aku menjadi seorang sahabat juga seorang kakak untuk kedua  sahabatku yang terkadang kisahnya menjadi  inspirasi untuk kehidupan yang bisa diambil dari pengalaman dan perjalanan hidupnya.  Mereka berdua adalah sahabat yang penuh pengertian ,salah satunya berada di kota seberang sana tepat berada di kota dengan julukan kota seribu kubah Masjid yaitu Kota Mataram dan satunya lagi berada di kota dengan julukan kota negeri Tembakau yaitu KotaTemanggung. Kedua sahabatku ini memiliki cerita hidup yang hampir sama persis, entah itu tentang keluarganya maupun tentang cerita cintanya, kadang disatu sisi aku merasa kagum dengan cerita keluarga mereka yang begitu harmonis dan bahagia tpi dibalik kisah keluarganya yang sangat membuat aku merasa kagum ternyata tersimpan kisah cintanya yang kadang-kadang membuat aku merasa bingung.
Dimulai dari kisah cinta sahabatku yang berada jauh di kota seribu kubah Mesjid yang bernama Nur, kehidupannya begitu membuat q menjadi seorang sahabat begitu perduli dan merasakan apa yang dia rasakan, karena sejak dia di lahirkan kedunia dia telah ditinggalkan pergi oleh ibunya untuk selama-lamanya,hingga dia dibesarkan oleh ayahnya dan kedua orang tua dari ayah dan ibunya, tpi disaat dia menginjak usia 5 tahun ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan yang pada dasarnya dia tidak pernah setuju ayahnya untuk menikah lagi, karena seperti yang kita ketahui seorang ibu tiri adalah orang yang kejam terhadap anak yang bukan dari darah dagingnya. Ibu tiri yang hanya sayang disaat ayah sedang berada di samping dia, tpi ketika ayahnya pergi ke ladang untuk bekerja dia selalu memperlakukan Nur  tak jauh beda seperti seorang pembantu rumah tangga. Tapi beruntunglah tidak lama kemudian Nur di asuh oleh nenek dan kakeknya hingga dia menjadi seorang gadis yang tumbuh di lingkungan  orang-orang yang sangat menyayanginya. Disaat usianya menginjak 17 tahun Nur mengenal yang namanya kata CINTA, Nur jatuh cinta pada seorang cowok yang tak lain adalah saudara sepupuku sendiri yang bernama Iken, perjalanan cinta mereka berdua awalnya lancar – lancer saja. Tapi ketika beberapa bulan meraka berpacaran munculah suatu pertikaian yang membuat mereka berdua akhirnya saling menjauh satu sama lain tanpa adanya kata PUTUS ,yang sebernanya masalah itu tak lain adalah dari Iken sendiri yang berselingkuh dengan sahabatnya Nur, yang akhirnya Nur memutuskan untuk menjauh dari Iken dan mencoba untuk melupakannya walau terkadang dalam lubuk hatinya Nur tidak bisa melupakan Iken yang menjadi pacar pertamanya hingga sekarang begitu banyak cowok yang mendekatinya yang ingin mencoba menjalin suatu hubungan yang bukan hanya ingin menjadi seorang pacar tapi yang ingin lebih dari seorang pacar.
Di satu sisi sahabatku yang bernama N.H memiliki kisah hidup yang begitu lumayan dibandingkan dengan kisah hidupnya Nur, N.H merupakan anak sulung dari dua bersaudara, keluarga yang begitu baik dan sangat menyayangi N.H yang tak bisa disamakan dengan Nur, disaat N.H duduk dibangku SMA dia jatuh cinta kepada seorang cowok yang tempat tinggalnya tak jauh dari rumahnya N.H sendiri. Aku kadang merasa sedih dan kasihan dengan cara pacarannya N.H yang terlalu baik terhadap seorang pacar, kadang N.H selalu menuruti perkataan cowoknya yang menurut aku tak pantas untuk di jadikan seorang pacar, karena cowoknya hanya bisa menyusahkan N.H tak pernah mengerti keadaannya, hingga akhirnya cowok itu ketahuan selingkuh dengan wanita lain yang sebelumnya tak pernah terlintas dalam benaknya N.H bahwa pacarnya adalah seorang yang terbaik menurutnya. Masuk Universitas aku dan N.H bertemu dan mulai bersahabat baik hingga kita berdua tinggal di sebuah Rumah kontarakan, di Universitas ini dia bertemu kembali dengan seorang cowok yang begitu baik dan perhatian kepada N.H, hingga Ospek kampus pun dimulai dia selalu menjemput N.H pagi-pagi buta untuk melaksanakan kegiatan Ospek yang diadakan hingga satu minggu lamanya, tepat di hari terakhir Ospek N.H menerima cowok itu sebagai pacarnya. Tapi tak lama kemudian perjalanan cinta itu berlangsung tiba-tiba aku merasakan hal aneh sebagai seorang sahabat, aku hanya terdiam dan tak pernah mengungkapkan apa yang sebenarnya pengen aku ungkapkan kepada N.H. Tepat di waktu mendekat hari ulang tahunnya N.H yang tinggal tiga hari lagi cowok itu datang ke tempat kontrakan kami dan masuk menuju kamarnya N.H dan tidak berlangsung lama akhirnya dia keluar dan langsung memberitahu kepada ku untuk melihat N.H yang sedang menangis. Serentak kemudian aku kaget melihat N.H yang terdiam dan tak pernah mau menjawab setiap pertanyaanku hingga aku menangis sendiri melihat N.H terdiam dengan keadaannya yang sedang dirasakannya, tak lama kemudian cowok itu masuk dan aku bertanya kepadanya, kamu apakan N.H hingga dia seperti ini? Langsung cowok itu menjawab dengan lantangnya bahwa yang sebernanya hanya menganggap N.H sebagai wanita cadangan yang masih dalam tahap seleksi untuk menjadi seseorang yang benar-benar ingin dia jadikan sebagai seorang istri. Disisi lain bagiku semua perkataannya itu hanyalah sebuah pengakuan seorang laki-laki yang tidak memiliki perasaan terhadap seorang wanita, yang menurutnya seorang wanita hanya sebuah mainan yang baru dibelinya hingga hancur baru dia singkirkan, seperti sebatang rokok yang dihisab begitu nikmat sebelum habis untuk dibuang hingga seperti kopi yang hanya enak diminum saat panas tapi keburu habis. Sebagai seorang sahabat aku hanya bisa berharap semoga untuk kedepannya kedua sahabatku ini menemukan laki-laki yang benar-benar tulus dan baik kepada mereka, selalu mengerti dan tidak menyakiti perasaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H