Pastinya setiap fans bola punya minimal satu baju jersey tim kesayangan meskipun biasanya KW ataupun kualitas grade ori made in Thailand. Jersey orisinal lumayan mahal dan yang penting kalo nonton bareng (nobar) bisa pakai jersey tim andalan daripada pakai kaos band metal, apalagi kaos partai.
Tindakan membeli barang KW sebenernya merugikan tim yang kita dukung karena pemasukan tim juga dihitung dari marchandise yang dijual. Makanya biasanya itu jersey yang laris di pasaran bisa ngebantu finansial tim. Salah satu contohnya ada jersey Cristiano Ronaldo yang pada tahun 2021 menghasilkan 642 milliar dalam waktu 12 jam. Nilai ini tentunya sangat fantastis untuk penjualan jersey.
Pertanyaan yang muncul pastinya: memang jersey seberpengaruh itu dalam hal finansial tim maupun sponsor yang ada di dalamnya? Apalagi untuk para sponsor, memang mereka bakal untung?
Sejarah Singkat Jersey Sepak Bola
Jersey sepak bola pertama kali dipakai di Inggris sekitar tahun 1800-an setelah pembentukan FA (The Footbal Association). FA adalah asosiasi sepak bola Inggris yang dibentuk pada tahun 1863, seperti PSSI kalo di Indonesia.
Pada tahun itu, FA sulit  ngebedain tim yang lagi bertanding karena di tahun 1800-an pemain sepakbola itu memakai apa pun yang dibisa dipakai. Jadi, semuanya terserah para pemain--mau memakai kaos yang beda, mau pakai kaos kaki beda warna-- terserah yang main pokoknya. Karena tidak adanya kententuan atau regulasi khusus, akhirnya dibuatlah regulasi mengenai jersey.
Klub yang pertama memakai jersey ternyata bukan klub yang terkenal di Inggris, seperti Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal, melainkan klub yang sekarang bertanding di kasta kedua liga Inggris (Champhionship), yaitu Blackburn Rovers.
Setelah muncul jersey, klub-klub di liga Inggris mulai melakukan inovasi lagi, seperti penggunaan kain wol dan katun buat jersey mereka dan penggunaan nomor punggung. Penggunaan nomor punggung diawali oleh eksperimen dari manager Arsenal saat itu ,Harbert Chapman, tetapi kemudian dilarang oleh FA. Arsenal kembali menggunakan nomor punggung saat melakukan pertandingan uji coba melawan FC Vienna pada Desember 1933.