Mohon tunggu...
Arfan Maulana palippui
Arfan Maulana palippui Mohon Tunggu... Penulis - Partikel paling peling kecil dari mimpi yang menyukai biru laut dan pekat kopi.

Pernah menjadi mahasiswa asing. Sekarang tidak menjadi apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Sajak Seorang Lelaki

18 Januari 2017   12:05 Diperbarui: 18 Januari 2017   16:21 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (kfk.kompas.com)

Sayang, pagi telah tiba di jendela 

Kau harus menjadi terbiasa

Sebab hari-hari ini sungguh getir 

Hidup menjadikan kita rumit 

 

Memahami cinta sendiri 

Ketika kita tidak memiliki apa pun buat dihitung

Seperti merasakan waktu berhenti di ujung mata 

Melihat orang-orang berlalu

 

Menunggu dari mana datangnya angin menderu

Meramal senja dan pagi 

Malam kepada subuh 

Dan kita semakin menua 

Pada waktu 

Dan kegelisahan sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun