Kualitas sebuah negara salah satunya ditentukan oleh kualitas pendidikan. Apabila suatu negara dianggap belum berkualitas sektor pendidikannya, maka sumber daya manusia nya akan dinilai rendah di pasar tenaga kerja global. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui penyediaan software-software pendidikan berkualitas tinggi, sehingga para anak didik bisa mendapatkan banyak sumber referensi pendidikan sesuai minatnya. Â Software pendidikan menjadi bahan pelengkap yang penting selain proses belajar konvesional melalui metode verbal.
Sehingga ketersediaan software-software materi pendidikan di segala tingkatan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi, menjadi salah satu barometer kualitas pendidikan suatu negara. Negara yang mempunyai banyak software pendidikan dianggap lebih berkualitas dibanding dengan negara yang mempunyai sedikit software pendidikan. Â
Indonesia termasuk salah satu negara yang belum mempunyai banyak software pendidikan, baik itu software ajar yang resmi, maupun software pendidikan yang dijual bebas. Untuk itu, produksi software pendidikan harus terus digalakkan oleh Pemerintah dan semua stakeholder dunia pendidikan. Selama ini, Pemerintah berkeinginan mendorong produksi software pendidikan, melalui bantuan pendanaan dan pembelian hak cipta. Anggaran program itu harus terus ditingkatkan.
Software pendidikan memiliki berbagai jenis. Bagaimana menilai software pendidikan yang berkualitas? Secara umum, software pendidikan biasanya dinilai dari kualitas produk visual software tersebut, kemampuanya untuk beradaptasi dengan berbagai teknologi digital mutakhir, dan isinya yang sesuai dengan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H