Mohon tunggu...
Arfa Gandhi
Arfa Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.kompasiana.com/arfa18 Berkarya itu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pakar UGM Yakin Program Cetak Sawah di Merauke Bakal Berjalan Sukses

24 September 2024   23:00 Diperbarui: 24 September 2024   23:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Lilik Sutiarso / Foto: Instagram Lilik Sutiarso 

Kompasiana - Program pertanian pemerintah untuk mencapai swasembada pangan di Kabupaten Merauke, diyakini bakal membuahkan hasil bagi masyarakat setempat.

Hal itu dikatakan oleh pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Lilik Sutiarso, Selasa (24/9).

Lilik mengatakan, potensi keberhasilan dari program cetak sawah yang dijalankan Kementerian Pertanian ini, karena didukung oleh sumber daya air yang cukup melimpah.

"Saya melihat adanya keterjaminan sumber daya air yang cukup dalam menjalani program cetak sawah di sana (Merauke). Selain itu, Hamparan lahan sangat luas, datar, dan tidak terlalu berkontur," kata Lilik kepada wartawan.

Menurut Lilik, potensi pertanian di Merauke sangat bagus dan bisa berkembang maju menjadi swasembada pangan untuk masyarakat kedepannya.

Apalagi program cetak sawah ini, mendapat didukung alat pertanian canggih dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Apalagi jika didukung dengan iklim yang sistem produksi pertanian (agroklimat) serta alat mesin pertanian canggih, seperti yang selama ini dilakukan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

"Untuk kawasan pertanian, Merauke memang memiliki potensi lahan yang sangat bagus. Apalagi program cetak sawah ini memang dirancang dengan mekanisasi modern," ujarnya.

Akan tetapi, Lilik menilai lahan pertanian di Merauke memerlukan benih unggul yang sesuai dengan lahan garapan, jika dilihat dari perspektif perencanaan agroteknis.

"Kalau dari perspektif perencanaan agroteknisnya, di beberapa tempat memang ada keterbatasan indeks kesesuaian lahan, sehingga perlu selektivitas komoditas yang sesuai dengan kondisi lahan di Merauke," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun