Mohon tunggu...
Arfa Gandhi
Arfa Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.kompasiana.com/arfa18 Berkarya itu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesta Demokrasi di Kolombia Harus di Bayar Nyawa

24 Juli 2024   10:20 Diperbarui: 24 Juli 2024   10:35 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pablo Escobar tewaskan capres dan Menteri Kehakiman yang mengganggu ambisinya untuk menjadi seorang presiden

Pablo Escobar sebenarnya hanya tinggal sejengkal lagi menjabat sebagai Presiden Kolombia.

Sayangnya langkah sang raja untuk menjadi orang nomor satu di negaranya harus sirna karena ulah menteri kehakiman, Rodrigo Lara Bonilla.

Kala itu, Bonilla secara terang-terangan berpidato di depan umum tentang kejahatan gembong narkoba di Kolombia. Aksi yang dilakukannya kala itu sukses membuat harapan Pablo Escobar menjadi Presiden sirna seketika.

Padahal jika Bonilla saat itu  tak melakukan hal tersebut, 90 persen Pablo Escobar diyakini akan memenangkan kursi kepresidenan Kolombia.

Sebab siap yang tak kenal dengan Pablo Escobar sang raja narkoba yang sangat populer bagi banyak orang di Medellin.

Meski sebagian besar orang sadar akan kejahatan dan kekerasan yang dilakukannya lewat taktik intimidasi sebagai cara mendapatkan yang diinginkan, Pablo Escobar masih meluangkan waktu untuk membuat dirinya dicintai banyak orang.

Yang harus kalian ketahui bahwa Pablo Escobar mampu menjelma sebagai Robin Hood di zaman modern untuk mendapatkan cinta dan dukungan dari para warga kota.

Salahsatunya, Ia selalu menyumbangkan uangnya dengan jumlah yang sangat besar untuk masyarakat miskin di sebagian wilayah kota Medellin.

Hasilnya banyak orang miskin di kota tersebut menganggap bahwa Pablo Escobar merupakan sosok pahlawan yang selalu peduli dengan masyarakat kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun