Mohon tunggu...
Arfa Gandhi
Arfa Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.kompasiana.com/arfa18 Berkarya itu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Apresiasi Peran Sinting Nicolas Cage dan Tujuan Perkins Garap Longlegs

20 Juli 2024   21:00 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Osgood Perkins memiliki tujuan tersendiri dalam menggarap film Longlegs dan berusaha membawa penonton untuk ikut masuk dalam alur cerita yang disajikannya.

pasalnya, Perkins tak ingin penonton terdistraksi dengan objek lain selain yang ingin ia tonjolkan yakni mengganggu psikis penonton dengan adegan-adegan yang sangat mengerikan.

Seperti sensasi creepy, sunyi, horor dan tegang yang seakan-akan seperti hadir dalam dunia nyata

Beruntungnya, Perkins dengan cepat tepat memilih para pemain untuk film ini. Salah satunya, Nicolas Cage yang sukses menampilkan peran sebagai pria sinting Longlegs.

Bahkan sebuah apresiasi juga patut diberikan kepada Nicolas Cage yang setelah sekian lama terjebak dalam peran dan film medioker, kali ini Ia mampu membuktikan kembali kemampuan aktingnya dalam film ini.

Cage yang tampil tanpa banyak bersuara tetap mampu membuat tegang suasana meski hanya dengan gerakan tubuhnya saja. Bahkan, Ia juga mampu membangun film ini menjadi sebuah sajian yang padat dan cukup membuat penonton merasa tak nyaman.

Sejatinya, Cage bukan kali pertama memerankan karakter orang dengan gangguan mental. Terakhir kali Ia juga mampu tampil berkesan pada film Leaving Las Vegas tahun 1996.

Osgood Perkins juga menegaskan bahwa Longlegs merupakan film yang bukan menyajikan horor dari bunyi-bunyian aneh seperti pada film lainnya, namun lebih fokus pada suasana tegang dalam kesunyian hingga benar-benar tidak ada suara lagi selain nafas dan detak jantung sendiri.

Selain itu, Perkins juga ingin menampilkan alur cerita filmnya yang mudah dicerna oleh para penonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun