Mohon tunggu...
Arief Indrawan
Arief Indrawan Mohon Tunggu... -

Dengan bangga beragama Al-Islam Mahasiswa Hukum Jurusan Hukum Internasional di Fakultas Hukum Universitas Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbedaan Antara Orang yang Menggunakan Kebiasaan Internasional dengan Orang Muslim yang Shalih

26 Juni 2012   06:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:31 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Dalam Hukum Internasional, kebiasaan internasional adalah salah satu sumber hukum internasional. Menurut pasal 38 ayat 1 (b) Statuta Mahkamah Internasional, kebiasaan internasional merupakan kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum dan menurut Prof.Sumaryo Suryokusumo, Hukum Kebiasaan Internasional terdiri dari unsur-unsur yang bersifat normatif yang merupakan praktek-praktek negara secara umum yang sudah diterima sebagai hukum dan mengikat terhadap semua negara. Tetapi kebiasaan internasional yang saya maksud disini adalah kebiasaan internasional karangan saya, orang yang menggunakan kebiasaan internasional (karangan saya) adalah orang yang setiap perbuatannya dilakukan tanpa dalil agama hanya berdasarkan apa yang dilihatnya di televisi, sinetron dan film baik nasional maupun luar negeri dan apa yg sudah menjadi hal lumrah di masyarakat. Begitu lah saya menyebutnya kebiasaan internasional.

Berikut saya akan memberikan beberapa contoh perbedaan antara orang yang menggunakan kebiasaan internasional dengan orang muslim shalih tetapi hanya yang menarik saja yang mungkin tidak disadari orang banyak:

Pertama, orang yang menggunakan kebiasaan internasional apabila menonton film Romeo & Juliet yang mana ada adegan bunuh dirinya, setelahnya ia akan berkomentar “wah film ini keren banget!”, “ini film yang paling romantis yang pernah ada”, “gila, cuma film ini yang membuat saya menangis!.” Apabila orang yang menggunakan kebiasaan internasional tsb berkewarganegaraan amerika serikat dia akan berkata “what a romantic story!”, “what a sad story!” dan sebagainya. Ada pula jika film tersebut dijadikan dalam bentuk DVD, maka pada covernya ada nilai 2 jempol yang diberikan sebagai tanda sangat bagusnya film tersebut.

Sebaliknya, orang muslim yang shalih menonton film tersebut pada bagian akhirnya saja yaitu adegan bunuh diripemeran romeo dan juliet, maka ia akan mengerutkan dahinya menandakan ketidaksetujuannya dan berkomentar “seandainya dia orang muslim pun, dia tidak akan masuk surga.” Karena orang muslim tersebut mengetahui hadits yang berbunyi Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan sorga atasnya." (Riwayat Bukhari, dan Muslim)

Kedua, beberapa dari orang yang menggunakan kebiasaan internasional apabila ia melihat seorang temannya yang sedang merasa sedih atau sedang menghadapi suatu masalah yang berat, untuk menolong temannya ia berinisiatif mengajak temannya tersebut pergi ke klub malam untuk meminum minuman-minuman beralkohol disana, ia berkata kepada temannya “ayo kita pergi bersenang-senang dan minum minuman beralkohol agar lo bisa lupain semua masalah lo itu!” maksudnya sebenarnya baik tetapi hanya karena ketidaktahuannya saja begitu.

Sedangkan orang muslim yang shalih apabila melihat seorang temannya yang sedang sedih karena masalah berat yang sedang ia hadapi, orang shalih tersebut akan berusaha menguatkan temannya dan menasihatinya “temanku, bersabarlah karena Allah swt sudah mengabarkan bahwasanya hamba-hamba-Nya di dunia akan diberi ujian demi ujian untuk menguji ketaatannya kepada Tuhannya. Percayalah, Allah tidak akan memberikan ujian yang tidak dapat diatasi hamba-Nya, sambil ia membacakan ayat-ayat Al-Qur’an diantaranya ayat 155 surat Al-Baqarah Allah berfirman: “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” Dan ayat 5-6 surat Asy-Syarh atau alam nasyrah Allah berfirman: “Maka, sungguh beserta kesulitan ada kemudahan, sungguh beserta kesulitan ada kemudahan.”

Yang terakhir, apabila calon istri atau istri dari orang yang menggunakan kebiasaan internasional mengatakan kepadanya “aku akan berjilbab atau shalat demi kamu mas!” maka orang yang menggunakan kebiasaan internasional akan merasa sangat senang dan bangga akan hal itu. Sedangkan orang yang shalih apabila mendengar hal tersebut dari calon atau istrinya maka ia akan merasa terganggu dan tidak senang karena merasa dijadikan Thaghut (Tuhan selain Allah atau perbuatan bertuhan kepada selain Allah) oleh calon atau istrinya tersebut.

Wassalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun