Benda yang paling dingin di luar angkasa saat ini adalah Teleskop Luar Angkasa James Webb atau yang dikenal dengan nama James Webb Space Telescope (JWST). Tanpa bantuan manusia di luar angkasa, JWST diharuskan untuk melindungi instrumen-instrumennya tetap berada di suhu dingin. Karena instrumen-instrumen tersebut yang akan mengambil gambar luar angkasa untuk dipelajari para ilmuwan. Salah satu instrumennya bahkan mencapai suhu -266 ℃. Inilah mengapa sebuah teleskop luar angkasa menjadi benda terdingin di luar angkasa.
Apa sih JWST itu?
James Webb Space Telescope (JWST) adalah teleskop canggih terbaru milik NASA yang diluncurkan untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai pembentukan alam semesta. Awalnya teleskop ini dinamakan Next Generation Space Telescope (NGST), namun akhirnya diresmikan dengan nama James Webb Space Telescope yang diambil dari nama administrator kedua NASA, James E. Webb, yang berperan penting dalam program Mercury, Gemini, hingga Apollo. Teleskop canggih yang dinamakan James Webb Space Telescope (JWST) ini dianggap sebagai “The Most Powerful Telescope” yang pernah diluncurkan ke luar angkasa karena kecanggihan dan pengoptimalan resolusi inframerahnya yang berkali-kali lipat lebih baik dari pada teleskop Hubble.
JWST sendiri telah direncanakan sejak tahun 1996, dan rencananya akan diluncurkan pada tahun 2007. Namun tidak disangka dalam proses perakitannya, JWST mengalami banyak hambatan sehingga peluncuran JWST ditunda. Hingga akhirnya pada 25 Desember 2021, JWST berhasil diluncurkan dengan roket Ariane 5. Dalam operasinya, JWST akan berada dalam orbit halo yang berjarak 1,5 juta km dari bumi, atau yang dikenal dengan posisi Lagrange point 2 (L2). Dan membutuhkan waktu sekitar satu bulan bagi JWST untuk mencapai posisi tersebut. Dengan menghabiskan dana sebanyak 9,7 miliar dolar AS, JWST akan menyelesaikan operasinya di akhir bulan Juni 2022.
Instrumen JWST
JWST memiliki 18 cermin heksagonal raksasa yang ukurannya hampir 3 kali lipat lebih besar dari milik Hubble, sehingga area untuk mengumpulkan cahayanya 6 kali lipat lebih luas. Cahaya tersebut yang akan digunakan dalam pengamatan dengan 4 instrumen inframerah. Karena kemampuan inframerah JWST ini dapat melewati debu atau gas yang ada di luar angkasa sehingga diharapkan JWST dapat melihat kembali ke masa dimana galaksi pertama terbentuk beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Untuk menjaga instrumen-instrumen tetap di bawah suhu - 223 ℃, JWST juga memiliki lima lapisan pelindung matahari (sunshield) agar instrumen tidak terpapar gelombang panas dan pemanasan oleh Matahari, Bumi, dan Bulan. Lima lapisan pelindung tersebut berukuran sangat tipis, setipis rambut manusia, karena memang sengaja dirancang untuk dilipat dua belas kali agar muat saat dimasukkan ke dalam roket. Hingga pada tanggal 7 April 2022, dikabarkan salah satu instrumen inframerah JWST mencapai suhu di bawah -448 ℉ atau -266 ℃. Karena hal inilah, JWST menjadi benda terdingin di luar angkasa.
Teleskop JWST tidak hanya bertujuan untuk menemukan bintang dan galaksi pertama yang terbentuk, namun juga bertujuan untuk mempelajari formasi galaksi dan evolusinya, mempelajari sistem planet dan asal mula kehidupan, serta untuk memahami formasi bintang dan planet. NASA akan merilis gambar pertama hasil dari JWST dengan melakukan countdown di website resmi mereka. Tidak sabar ya menunggu bagaimana gambar yang diambil oleh JWST!
Referensi
Cofield, C., Betz, L., & Fisher, A. (2022). Webb Telescope’s Coldest Instrument Reaches Operating Temperature | NASA. NASA. https://www.nasa.gov/feature/jpl/webb-telescope-s-coldest-instrument-reaches-operating-temperature. (diakses pada 11 Juni 2022)
Gardner, J. P., Mather, J. C., Clampin, M., et al. (2006). The James Webb space telescope. Space Science Reviews, 123(4), 485–606. https://doi.org/10.1007/s11214-006-8315-7