Mohon tunggu...
Nasywa Areta
Nasywa Areta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Cat Lover

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bhineka Tunggal Ika: Nilai Luhur untuk Masa Kini dan Masa Depan

3 Februari 2025   07:22 Diperbarui: 3 Februari 2025   07:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik dari segi suku, agama, budaya, hingga bahasa. Keberagaman ini menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di era modern ini, berbagai peristiwa menunjukkan bahwa semangat persatuan masih diuji, seperti meningkatnya intoleransi, ujaran kebencian di media sosial, serta konflik berbasis identitas. Dalam situasi ini, semboyan "Bhineka Tunggal Ika" menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Bhineka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tetapi merupakan nilai luhur yang harus terus diterapkan untuk menjaga keharmonisan dan keberlanjutan bangsa.

Bhineka Tunggal Ika, yang memiliki arti "Berbeda-beda tetapi tetap satu", merupakan cerminan dari realitas Indonesia sebagai negara yang majemuk. Nilai ini mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah pemecah belah, melainkan kekayaan yang harus dirawat dan dijaga. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lebih dari 1.300 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa daerah. Dengan keberagaman sebesar ini, menjaga toleransi dan saling menghormati adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis.

Dalam kehidupan sosial, semangat Bhineka Tunggal Ika dapat diwujudkan melalui sikap inklusif dan gotong royong. Penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa daerah yang menerapkan prinsip toleransi cenderung memiliki tingkat konflik sosial yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat menghargai perbedaan, stabilitas sosial dapat terjaga dengan baik. Selain itu, dalam konteks pendidikan, kurikulum yang mengajarkan nilai-nilai kebhinekaan mampu membentuk generasi yang lebih terbuka dan menghargai keberagaman.

Di bidang ekonomi, semangat Bhineka Tunggal Ika juga memainkan peran penting. Keberagaman budaya di Indonesia menciptakan potensi besar dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan mendorong inklusivitas dan kerja sama lintas budaya, sektor ini dapat berkembang lebih pesat dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis kearifan lokal dapat semakin maju dengan adanya kolaborasi antar daerah yang saling mendukung satu sama lain.

Dalam menghadapi tantangan zaman, mengamalkan nilai Bhineka Tunggal Ika bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu dalam masyarakat. Meskipun berbagai ancaman seperti radikalisme dan disinformasi masih ada, semangat persatuan harus tetap dijaga melalui dialog yang terbuka, sikap saling menghormati, serta kerja sama yang erat antar elemen bangsa. Dengan demikian, nilai luhur ini akan terus relevan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih harmonis dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun