Mohon tunggu...
areta callista
areta callista Mohon Tunggu... -

suka mencoba resep baru, suka berkebun, mendaki gunung, snorkling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan... Bolehkah Aku Bertemu dengan Ia yang Pernah Mengenalkanku pada DiriMu?

14 September 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TUHAN.. Hari ini aku ingin bercerita kepadaMU tentang sesuatu hal yang selama ini kusembunyikan dariMu yang kutahu meskipun kusembunyikan, tetap saja ENGKAU mengetahui segala sesuatunya. Tetap saja ENGKAU tahu semuanya. Detil hal yang akan kukisahkan. Detil hal rasa yang ada di sudut jiwaku yang gelap.

TUHAN.. Aku rindu kepadaMU. Tapi aku belum ingin mati, TUHAN. Aku masih ingin bertemu dengannya, dengannya, dan dengannya. Dengan ia yang selalu hadir dalam mimpi-mimpiku setiap saat. Ia yang senantiasa hadir di bayangan secangkir coklat pekat hangat yang kuteguk saban pagi dan sore. Ia yang pertama kali menyapaku di halte itu. Ketika matahari menyengat panas seakan tak ingin ku  berada di sana untuk saat itu. Ia yang datang dengan segumpal senyuman yang memenuhi mulutnya, bibirnya. Senyum yang hanya untukku. Bukan untuk wanita lain yang menghiasi kehidupannya.

TUHAN.. Apa rasa ini salah? Apa rasa ini keliru?

Dimanakah ia berada, TUHAN?..

Aku merindukannya.

Ia yang mengenalkanku lebih dekat kepadaMU.

Ia yang bersamanya aku ingin menyempurnakan agamaku..

TUHAN.. Sedangkah ia mengingat diriku saat ini?

Tentunya ia mengingatMU.. Namun entah mengingatku pula atau tidak.

Rindu ini TUHAN..

Kucurahkan untukMU..

-_-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun