Mohon tunggu...
Astukah Resti Dirindari
Astukah Resti Dirindari Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Membaca suka tantangan dan ingin terus berkarya dan mengabadikan dalam sebuah buku

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Takjil untuk Siapa

28 Maret 2023   22:05 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:07 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Catatan tulisan hari keenam

Tradisi membuat takjil di bulan ramadhan adalah hal yang selalu dilakukan. Biasanya panitia masjid ajan mendata warga di sekitar untuk bergiliran membuat takjil untuk berbuka. 

Meskipun selama ini saya mengantar takjil ke masjid, tapi belum pernah saya buka puasa di masjid lingkungan rumah. Biasanya yang buka puasa di masjid bapak-bapak dan anak-anak. Karena setiap sore ada kultum menjelang adzan magrib. 

Nah, hari ini kebetulan saya pergi jalan-jalan mencari sesuatu yang jaraknya lumayan jauh. Kebetulan pas adzan magrib kami di jalan, lalu kami mampir di masjid untuk sholat magrib sekaligus berbuka. Saya sudah menyediakan minum dan beberapa kue untuk membatalkan puasa. Tetapi ketika masuk di halaman masjid, sudah banyak orang duduk berbuka bersama di situ. Saya sangat canggung mau duduk makan bareng dengan mereka. Karena saya berpikir mereka adalah warga di sini dan lagi buka bersama menikmati takjil yang sudah di buat oleh istrinya. 

Tersedia beraneka makan dan minuman yang membuat saya hampir meneteskan air liur karena memang lagi haus dan lapar. Apalagi saya melihat beberapa ibu-ibu makan begitu lahap, sampai lupa ada saya yang memperhatikan. Untung ada ibu di sebelah saya menawarkan minuman teh hangat, rasanya seperti dapat air surga segar banget.

Setelah selesai makan takjil mereka cerita kalau mereka semua adalah musafir yang sedang kemalaman di jalan dan mampir di masjid untuk berbuka. Wah ngerti gitu tadi saya tidak malu-malu nak ambil kue dan minum. Ternyata yang mereka makan adalah takjil dari masjid. Tapi alhamdulilah sudah dapat segelas teh hangat. 

Dari kejadian ini, saya semakin menyadari bahwa kita perlu membuat takjil untuk masjid. Karena bisa membantu orang -orang yang sedang dalam perjalanan, orang miskin ataupun duafa yang membutuhkan. Apalagi Alloh SWT juga menjanjikan pahala bagi orang -orang yang memberi makan orang yang berpuasa. 

Semoga tradisi ramadhan membuat takjil ini bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita semua kaum muslimin khususnya untuk terus berbuat kebaikan dan beramal di jalan Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun