Modul 3.3 sangat memiliki koneksi pada modul 3.1 ini. Karena memetakan dan mengolah program yang berdampak positif pada murid haruslah diambil keputusannya melalui kebijakan, aturan, dan eksekusi program berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Pemimpin harus mempertimbangkan berbagai aspek untuk memperoleh keputusan yang berkualitas dan win win solution, yang artinya tidak merugikan berbagai pihak, apalagi murid. Sehingga gambaran kebajikan itu adalah upaya yang tepat dari seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan suara murid, pilihan murid, kepemilikan murid, faktor lingkungannya, tujuannya (Profil Pelajar Pancasila), hingga aspek kepemimpinan murid tsb.
- Modul 3.2 Pemimpin sebagai Pengelola Sumber Daya
Modul 3.3 juga memiliki hubungan yang vital terhadap modul 3.2. Hubungannya terdapat pada sosok pemimpin pembelajaran (guru) yang mampu mengelola sumber daya di sekolah. Artinya, pemimpin pembelajaran bukan hanya mampu memetakan dan mengelola sumber dayanya secara baik, namun juga harus berdampak positif pada murid. Salah satunya dengan melakukan pemetaan kekuatan-kekuatan aset yang melibatkan murid. Hal ini penting dilakukan agar sekolah bukan hanya memiliki kegiatan yang terorganisir baik, akan tetapi apakah kegiatan tersebut sudah berdampak positif bagi murid. Tentunya koneksi modul 3.2 dan modul 3.3 menjadi wawasan yang penting dalam membelajarkan guru sebelum menetapkan suatu program sekolah.
4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP
Penulis banyak mendapatkan referensi tambahan tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid ini melalui Youtube dan diskusi rekan lulusan Guru Penggerak. Referensi dan dialog dari rekan sejawat ini membantu meluruskan perencanaan, praktik, evaluasi dan tindak lanjut dari kebenaran serta ketepatan perencanaan program yang akan dilakukan.
Untuk mendukung pembelajaran praktik di modul 3.3, kita perlu belajar dan memahami ragam inovasi dan kreativitas praktik baik sekolah melalui berbagai referensi. Hal ini penting dilakukan oleh kalangan guru, agar sebagai pemimpin pembelajaran kita bisa menjadi pemimpin yang ideal sesuai dengan kondisi sosial budaya di daerah masing-masing untuk pembelajaran di sekolah kita. Tentunya semua ini akan mudah dan optimal dilakukan jika memanfaatkan modal-modal internal dan eksternal sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H