Melihat beberapa materi di tahap Mulai dari Diri saya tidak terkejut. Karena materi ini kurang lebih sama banyaknya dengan materi yang ada pada modul 1.1. Namun ketika mengklik tahap Eksplorasi Konsep, halaman yang tertera sebanyak 22 halaman.
Awalnya saya santai saja dan bermaksud menenangkan hati dengan berkata pada diri sendiri, “Oh, ini mungkin cuma terlihat banyak saja. Pastilah karena jumlah halamannya banyak, konten atau pertanyaan-pertanyaan yang harus ditelaah dan dijawab pastilah tidak sebanyak yang saya pikirkan.”
Saya coba buka pada halaman 1 dan 2. Ternyata tidak ubahnya seperti yang ada pada modul 1.1, lumayan banyak. Saya lanjutkan membuka halaman 3, 4, 5, dan seterusnya. OMG! Ternyata maksud pikiran yang ingin menenangkan hati itu sia-sia. Halaman demi halaman menyajikan materi dan soal yang sudah tersenyum ramah untuk siap disapa dan diumpan balik selama 1-2 hari.
Secara komprehensif, saya merasakan adanya kekhawatiran akan tantangan untuk melakukan perubahan yang lebih baik, termasuk menjawab soal-soal LMS. Namun dengan adanya bimbingan dan motivasi dari Ibu Guslaini (Fasilitator), Ibu Sri Mulyani (PP), dan sahabat-sahabat yang antusias dan memiliki semangat kolaborasi yang tinggi, alhamdulillah, ini merupakan ucap syukur saya kepada Allah SWT, karena telah dipertemukan dengan senior dan teman-teman yang memiliki animo dalam membangun dunia pendidikan. Alhasil, kendala-kendala yang ada menjadi lebih mudah diatasi dengan kolaborasi.
FINDINGS (PEMBELAJARAN)
Awalnya, saya sulit untuk menafsirkan ragam materi yang ada di modul 1.2 ini. Dalam hal ini mengoneksikan materi-materi tersebut menjadi sebuah pemahaman dan aksi apa yang akan dilaksanakan nantinya. Namun setelah pada tahap Elaborasi Pemahaman (Jumat, 18/11/2022), instruktur kami, yakni Ibu Lisza M. akhirnya memberikan konfirmasi dan pemahaman dari esensi materi serta peta konsep dari mulai modul 1.1 dan modul 1.2.
Pada pembelajaran di modul 1.2 ini, saya banyak menemukan hal-hal yang baru dan sebelumnya tidak saya pahami menyeluruh. Materi-materi yang ada di modul 1.2 ini yakni, lima dasar kebutuhan manusia, perumpaan otak 3 in 1 (triune) pada otak manusia, aksioma terkait pilihan (Glasser, 1998), model kepemimpinan sekolah, manusia merdeka, tahap perkembangan psikososial Erik Erikson, wiraga dan wirama KHD, Profil Pelajar Pancasila, fenomena gunung es, hingga nilai dan peran Guru Penggerak.
Dari keseluruhan materi pada modul 1.2 ini, saya menemukan esensi vital bahwa ada pembelajaran dasar yang harus dipelajari oleh Guru Penggerak. Hal ini adalah pembelajaran psikologi terkait dasar-dasar yang ada pada manusia. Mengapa seperti itu? Karena untuk menjalankan nilai-nilai Guru Penggerak, yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif, seorang CGP harus mengetahui betul tipe-tipe manusia baik itu dari kebutuhan dasarnya, hingga mengapa ia memilih keputusan tertentu. Hal ini tentunya sangat penting dalam mempermudah melakukan refleksi, kolaborasi, inovasi, sehingga ini pun berkaitan erat dengan kemandirian guru dalam berpihak kepada muridnya.
Tidak hanya itu, dalam memainkan peran Guru Penggerak, yaitu: 1) Menjadi pemimpin pembelajaran; 2) Menjadi coach bagi guru lain; 3) Mendorong kolaborasi; 4) Mewujudkan kepemimpinan murid; dan 5) Menggerakkan komunitas praktisi; pembelajaran materi-materi pada modul 1.2 ini sangat fundamental dan memberikan pengetahuan dalam mendorong CGP menginternalisasi nilai-nilai Guru Penggerak, yaitu melalui peran-peran yang sudah dirumuskan. Tentunya hal ini dilakukan dalam upaya menggapai generasi bangsa yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.
FUTURE (PENERAPAN)
Dalam penerapan modul 1.2 terkait nilai dan peran Guru Penggerak, kami telah melaksanakan kolaborasi event dengan Dinas Pendidikan Kab. Belitung Timur, yakni dalam wujud webinar dengan tema “Mengenal Kecerdasan dan Keistimewaan Anak”. Kedepan, saya akan melakukan pembelajaran kolaboratif kembali. Hal ini dikarenakan peserta didik akan mendapatkan hal-hal yang baru (kebaruan), selain dari yang telah disampaikan oleh gurunya di sekolah.
Kebaruan ini akan menstimulus rasa penasaran siswa, dan akan melatih etika mereka ketika bertemu dengan orang baru, atau pun mengatur cara berperilaku ketika bertemu dengan orang-orang yang hebat (pejabat, narasumber, dll.). Tentunya ragam event selain webinar akan saya laksanakan. Karena unsur inovatif merupakan nilai Guru Penggerak yang harus ada agar pembelajaran berkembang dan tidak membosankan.