Mohon tunggu...
Ares Brilatin
Ares Brilatin Mohon Tunggu... Guru - Penjaga Mimpi

Tinggal di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke-7 Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

5 Desember 2023   14:36 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:42 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JADWAL KEGIATAN MODUL 2.3

Hallo, saya Ares Brilatin, Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari Kota Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman melalui Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik.

Setelah mengikuti proses pembelajaran dan menyelesaikan berbagai tugas Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik, maka saya akan melakukan refleksi dengan model 4F yang yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu:

  • Facts (Peristiwa)
  • Feelings (Perasaan)
  • Findings (Pembelajaran)
  • Future (Penerapan )

Sepanjang proses ini,  setiap peristiwa memiliki makna tersendiri, setiap emosi adalah bagian dari perjalanan pertumbuhan, setiap pembelajaran mendekatkan kita  pada visi, dan setiap tindakan adalah langkah nyata menuju perubahan.

Jurnal refleksi ini ditulis tidak hanya sekedar untuk memenuhi tugas, melainkan sebagai cerminan perjalanan emosional dan profesional saya selama melakukan pembelajaran modul 2.3.

 Saya mendorong diri saya  untuk melihat lebih dalam esensi pengalaman tersebut, bukan hanya fakta dan wawasan.

 Saya berkomitmen untuk terus berkembang dan tumbuh . Setiap kejadian dan perasaan berfungsi sebagai sumber pembelajaran, yang memungkinkan penerapan yang lebih bijak di masa depan. Setiap langkah kecil yang saya ambil dalam perjalanan ini mendekatkan saya pada visi saya sebagai seorang guru penggerak yang berdedikasi.

1. Fact (Peristiwa)

Saya telah memperluas pemahaman saya tentang Coaching untuk Supervisi Akademik pada modul 2.3 ini. Pemahaman saya tentang konsep-konsep mendalam ini telah meningkatkan pemahaman saya tentang pembelajaran, pertumbuhan, dan keberhasilan.

Saya mempelajari coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks pendidikan---telah membuka mata saya terhadap kekuatan kerja sama dalam proses pembelajaran. Saya menemukan melalui paradigma berpikir dan prinsip coaching bahwa coaching adalah filosofi kehidupan yang mengedepankan sistematis, solusi, dan hasil. Itu lebih dari sekadar metode.

Melalui pembelajaran Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching, saya menjadi lebih memahami makna membantu orang belajar daripada mengajarkan. Menurut definisi yang diberikan oleh Grant (1999) dan International Coach Federation memberikan landasan kuat bahwa coaching bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan kemitraan bersama untuk menggali potensi pribadi dan profesional melalui proses stimulatif dan eksploratif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun