1. Peristiwa
a. Momen Penting
Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam pembelajaran modul 1.1 dan 1.2 pada saat kegiatan refleksi dwi mingguan dan ruang kolaborasi virtual. Pada saat kegiatan refleksi dwi mingguan saya bisa mengungkapkan penilian kepada diri sendiri terkait apa yang sudah saya lakukan selama melakukan implementasi moduld dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Pada kegiatan ruang kolaborasi, saya dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman bersama teman kelompok ruang kolaborasi. Wawasan saya menjadi lebih berkembang terkait Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Antara modul 1.1 dan 1.2 memiliki hubungan yang saling berkaitan.
b. Pemahaman
Setelah mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2, saya memahami bahwa dalam mendidik, saya harus menerapkan konsep trilogi pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara. Hal penting dalam mengimplementasikan dari trilogi pendidikan adalah pendidikan yang menghamba pada siswa. Pendidikan yang diberikan harus berpihak kepada siswa, kita tidak bisa memaksakan kehendak yang kita inginkan. Siswa merupakan tokoh utama dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang harus berkolaborasi dengan siswanya untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Â Saya sebagai guru juga harus bisa mengakomodasi kebutuhan siswa sesuai karakteristik masing-masing agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai bekal hidupnya.
2. Perasaan
Selama mengikuti pembelajaran modul 1.1 dan 1.2, saya sangat senang dan antusias karena saya tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga mendapat pengalaman belajar bersosial dengan fasilitator, pengajar praktik, dan rekan CGP lainnya. Saya termotivasi untuk mengimplementasikan hasil belajar mandiri, hasil belajar bersama fasilitator dan pengajar praktik, serta hasil diskusi bersama di ruang kolaborasi untuk saya praktikkan di sekolah tempat saya mengajar. Saya semakin semangat untu menjadi seorang guru penggerak yang senantiasa akan selalu tergerak, bergerak dan menggerakkan.
3. Pembelajaran
Sebelum momen tersebut terjadi, saya berpikir bahwa sebagai seorang guru saya bebas mengatur siswa sesuai keinginan saya. Sekarang saya sadar bahwa siswa adalah individu yang merdeka, bebas belajar sesuai apa yang mereka suka. Sebagai guru, saya harus bisa menghadirkan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman siswa.
4. Penerapan ke depan (Rencana):Â
- Rencana nyata untuk penerapan ke depan yang akan saya lakukan dalam penguatan nilai-nilai dan peran guru penggerak yang berpihak atau berhamba pada siswa yaitu: Â
- Menjadi teladan bagi siswa untuk membelajarkan nilai-nilai moral positif baik dalam bertingkah laku maupun bertutur kata
- Menjadi motivator bagi siswa untuk terus maju ke arah perubahan yang lebih baik.
- Melakukan refleksi diri secara konsisten di setiap kegiatan yang telah dilakukan.
- Mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.
- Berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait yang dapat mendukung pembelajaran yang menghamba pada siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H