Mohon tunggu...
Akhdian Rep
Akhdian Rep Mohon Tunggu... -

Simply Citizen

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seren Taun di Kasepuhan Ciptagelar

23 Oktober 2018   19:10 Diperbarui: 24 Oktober 2018   08:44 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasepuhan Ciptagelar di pagi hari, dokpri

Karenanya beberapa hari sebelum puncak ritual, beberapa panggung hiburan disediakan berjejer di lapangan terbuka, termasuk di depan Imah Gede. Ada panggung wayang golek, panggung dangdut, dan panggung-panggung pertunjukan tradisional lainnya. Persiapan ritual Seren Taun memang sekaligus menjadi acara pesta rakyat. Panggung-panggung pertunjukan yang membuat punggung Gunung Halimun seperti bercahaya di malam hari.

Bagi tamu yang datang, warga kasepuhan menyediakan makanan tak berbayar di Imah Gede, semacam rumah untuk menampung para tamu sebelum mendapatkan tempat menginap di rumah-rumah warga. Seluruh bahan makanan adalah hasil swadaya warga kasepuhan, diolah secara swadaya juga oleh warga kasepuhan. Tidak heran jika dapur di Imah Gede selalu sibuk dan ramai oleh orang-orang yang hilir mudik menyiapkan hidangan untuk para tamu.

Kesibukan dapur Imah Gede, dokpri
Kesibukan dapur Imah Gede, dokpri
Meski sangat konservatif dalam mempertahankan tradisi, terutama dalam memperlakukan padi dan beras. Warga Ciptagelar tidak alergi terhadap teknologi. Dalam batas-batas tertentu mereka justru memanfaatkan teknologi untuk menopang laku hidup mereka. 

Untuk listrik mereka memanfaatkan aliran air sungai yang melewati wilayah kasepuhan dengan membangun hydro power. Mereka bahkan memiliki stasiun radio dan saluran TV lokal sebagai salah satu saluran komunikasi warga kasepuhan.

Keesokan harinya, saat suara drone milik kasepuhan berdengung di angkasa merekam upacara ngadiukeun di tengah panas matahari yang terik, saya seperti lupa bahwa untuk sampai ke tempat ini, saya bahkan hampir tidak dapat duduk tenang sepanjang perjalanan, terguncang-guncang di dalam jip yang membelah jalan berbatu dan tidak beraspal.

Hasil panen yang akan dimasukkan ke dalam leuit,dokpri
Hasil panen yang akan dimasukkan ke dalam leuit,dokpri
Wisata Indonesia memang sangat kaya. Suatu saat, saya akan datang lagi ke kasepuhan ini. Masih banyak yang belum saya jelajahi. Mungkin libur akhir tahun, lalu disambung dengan libur tahun baru. Saya sudah membayangkan merayakan pergantian tahun di punggung Gunung Halimun, dikelilingi leuit, dan keramahan warga Kasepuhan Ciptagelar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun