Mohon tunggu...
Thomas Satriya
Thomas Satriya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang mengetik ...

Mari belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Blues

20 Juni 2019   12:01 Diperbarui: 20 Juni 2019   12:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jariku getarkan dawai rasa, melagu
nuansa yang tak harus sendu
bagai ilmuwan yang melengkung ruang waktu
atau merangkum semesta yang tak mesti tentu

Nada-nadaku membebaskan tarian,
lirik-lirikku mengumbar ungkapan,
seolah menghentak panggung yang didirikan
oleh birama 8 atau 12 batang

Cinta, yang tak selalu berharap jumpa
Benci, yang ingin memeluk asmara
Bayi, yang bersahabat tangis dan tawa
atau orang tua, yang menjadi mula

dengan kepalan tangan atau ratapan,
dengan belai lembut atau pujian,
dengan apa saja,
yang kau ingin nyanyikan

Botol-botol bir boleh tawarkan hingar bingar dan kenikmatan,
tapi hidup lebih dahsyat memabukkan
baladanya sanggup gerakkan segala yang mematung di jalanan

Surabaya, 20 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun