Mohon tunggu...
aren jeramat25
aren jeramat25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa s1 akuntansi universitas pamulang

Hobi saya bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Pengaruh budaya terhadap etika bisnis di indonesia

24 Desember 2024   15:42 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya memiliki pengaruh yang besar terhadap etika bisnis di Indonesia karena budaya merupakan penentu utama ideologi etika seseorang. Budaya juga mencerminkan standar moral dan etika tentang bagaimana orang harus berinteraksi satu sama lain. Dengan kata lain, budaya bertindak sebagai pedoman dalam menentukan apakah praktik tertentu pantas dan dapat diterima .Budaya Indonesia yang kaya dan beragam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik etika bisnis di negara ini. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan etika yang kuat telah menjadi landasan bagi perilaku bisnis selama berabad-abad. Namun, globalisasi dan modernisasi juga membawa perubahan yang kompleks, menciptakan dinamika baru dalam dunia bisnis Indonesia.Perusahaan perlu membangun budaya organisasi yang berorientasi pada etika. Hal ini dapat dilakukan melalui penyusunan kode etik perusahaan, pelatihan karyawan, dan sistem pengawasan yang efektif.namun ada juga beberapa tantangan dan permasalahan pengaruh budaya terhadap etika:

1.Pluralisme budaya: Keberagaman budaya di Indonesia dapat menciptakan tantangan dalam penerapan etika bisnis yang konsisten. Nilai-nilai dan norma yang berbeda di berbagai daerah dapat menimbulkan perbedaan interpretasi terhadap apa yang dianggap etis.

2.nepotisme: Dalam beberapa kasus, budaya yang terlalu menekankan hubungan dapat memunculkan praktik kolusi dan nepotisme dalam bisnis.

3.Perubahan nilai: Modernisasi dan globalisasi membawa perubahan nilai yang cepat, yang dapat menggeser nilai-nilai tradisional yang kuat. Hal ini dapat menimbulkan dilema etis bagi pelaku bisnis.

4.Korupsi: Masalah korupsi masih menjadi tantangan serius dalam dunia bisnis Indonesia. Meskipun telah ada upaya untuk memberantas korupsi, namun praktik ini masih sering terjadi.

      Meskipun terdapat tantangan, namun nilai-nilai tradisional yang kuat dapat menjadi landasan bagi pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan etis. Dengan kepemimpinan yang kuat, budaya organisasi yang baik, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menerapkan etika bisnis yang tinggi.

 

  Arentinus jeramat

 Mahasiswa S1 Akuntansi universitas pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun