Mohon tunggu...
arena ku
arena ku Mohon Tunggu... -

Lebih Lugas dan Update terus !

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rooney dan Runtuhnya Rezim Ferguson

22 Oktober 2010   15:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:12 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Rooney Saga Continues … demikian headline surat kabar Inggris menyoroti detik demi detik gonjang-ganjing Rooney, bakat terbaik Inggris-mungkin yang terbaik diantara yang terbaik- setelah serangkaian gosip kehidupan pribadinya yang selalu menjadi “bancakan” pers Inggris yang terkenal “rese”. Wayne Rooney pribadi yang temperamen, rupanya tidak cukup sabar untuk menghadapi penguasa Old Trafford yang arkaik, yakni Sir Alex Ferguson yang terkenal mempunyai reputasi tidak mempedulikan status kebintangan seseorang jika pemain itu berani melawan aturannya. Sejak awal keberadaan Ferguson di Old Trafford tak kurang dari nama-nama besar seperti Jaap Stam, David Beckham, Ruud Van Nistelrooy, Roy Keane, dan yang masih segar dalam ingatan Christiano Ronaldo, adalah nama-nama besar yang dengan lugas dibiarkan pergi dari Old Trafford sekalipun nama-nama itu jelas mempengaruhi performa team yang tidak mudah untuk mencari pengganti nama-nama yang memang spesial itu. Belakangan diketahui hingga saat ini Sir Alex masih menyesal melepas Jaap Stam ke AC Milan. Sedangkan dalam kasus Ronaldo yang sukses menggantikan bahkan telah meng-upgrade pemain sayap united dengan kualitas yang lebih super dari pendahulunya, Sir Alex Ferguson tidak dapat berbuat banyak jika dalam usia semuda itu Ronaldo dapat dikatakan telah mencapai puncak-puncak prestasinya di klub Setan Merah. Jika David Beckham terbukti lebih besar unsur Selebritasnya, maka nama-nama lain yang meninggalkan Old Trafford benar-benar berpengaruh bagi keseimbangan kesebelasan papan atas seperti Manchester United. Perlu beberapa lama mencari pengganti sekelas Jaap Stam, sampai menemukan Nemanja Vidic. Roy Keane hingga saat ini tidak ada seorangpun yang namanya pantas untuk diperbandingkan dengan reputasinya sebagai gelandang pekerja keras dan pemimpin pertarungan. Ruud Van Nistelrooy adalah bukti bahwa hingga saat ini Manutd tidak pernah mendapatkan ganti dari seorang predator yang kuat, haus darah, kejam, dan tentu saja licik (bagi lawan) dengan gol-gol yang terus mengalir. Sedangkan Ronaldo mungkin tidak cukup kata untuk menuliskan kontribusinya yang all-in, tendangan keras, header terarah dan lompatan yang tinggi, kekuatan yang luar biasa, dan kecepatan lari yang bisa bersaing bahkan dengan atlet lari jarak pendek dia bisa bersparring partner. Dengan kata lain nama-nama besar yang keluar dari Old Traffor memang bukan nama pemain yang sembarangan. Mereka adalah bakat-bakat terpilih yang mampu dikumpulkan oleh seorang manajer yang mempunyai intuisi brilian dalam sejarahnya. Jika Rooney hengkang maka United akan kehilangan seorang dengan bakat luar biasa, yang masih berumur sangat muda, dan baru tahun kemarin telah membuktikan seorang diri mengangkat tim yang baru saja limbung ditinggal Ronaldo saat seorang Berbatov larut dalam keangkuhan teknik, dan gelandang-gelandang tua seperti Scholes, Giggs, dan Neville masih harus siap 90 menit menjadi andalan mengamankan poin United di kancah liga Inggris dan Liga Champion. Untuk kasus Rooney bisa dikatakan Manchester United benar-benar akan mengalami krisis jika dia benar-benar hengkang Januari ini. Bisa jadi krisis multidimensi yang dialami klub, sejak sahamnya dibeli oleh Malcolm Glazer yang menyertakan hutangnya ke dalam neraca klub, akan semakin memuncak dan bisa jadi akan berpengaruh pada sosok seorang Alex Ferguson yang legendaris. Seperti Sir Alex pernah berkata bahwa dalam satu atau dua tahun ke depan dia merencanakan untuk mengakhiri perjalannya di old Trafford, bisa jadi Saga Rooney adalah peristiwa besar yang mengiringi lagu perpisahannya dengan Old Trafford. Jika klub seperti Chelsea saat ini mendapatkan klub yang mengikuti jalurnya lewat pundi-pundi uang jutawan kaya raya seperti yang sedang dinikmati oleh Manchester City, sepertinya Manchester United harus membaca ulang sejauh mana pengaruh pemilikan seorang Malcolm Glazer jika terbukti Manchester United justru di ambang palung krisis yang curam. Ada benarnya perkataan Rooney bahwa Manchester United terbukti tidak cukup menunjukkan dirinya sebagai klub yang mempunyai ambisi dengan segala konsekuensinya untuk bersaing dengan klub-klub papan atas lain di kancah sepakbola Eropa. Apakah Wayne Rooney benar-benar akan pergi dan Ferguson akan lengser dengan kisah yang pilu, mending kita tunggu saja kelanjutannya hingga Januari tahun depan. (sumber: arenaku.com/opini) Yul Amrozi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun