Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terserak Antara Klaten-Jogja

5 Juni 2013   21:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:29 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13704411791455464849
13704411791455464849

13704413262045681865
13704413262045681865

Hidup memang karunia Ilahi yang harus disyukuri. Namun mengisi kehidupan demi kebahagiaan atau sekedar memuaskan diri dari kehausan rasa gembira bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Rasa tercampakkan dan terabaikan dari kehidupan kadang sesuatu yang pait dan menyakitkan untuk ditelan. Perjuangan untuk mendapatkan keinginan dan hidup dalam kebersamaan yang harus dicapaidengan susah payah. Maka menari dan bernyanyi untuk menghibur diri dan sekedar mencari sesuap nasi demi kehidupan itu sendiri bukanlah hal yang memalukan untuk dilakukan. Tak peduli orang memandang sebelah mata, mecibir, mengolok, atau bahkan mentertawakan.

Menyanyilah....

Menarilah.....

Berjogetlah.....

Pedulikah mereka dari sekedar lemparan  sekeping uang ribuan yang tersisa dari memuaskan mata?

Mereka segera pergi tak peduli

Kecuali kau yang terus bernyanyi....

Menari....

Sampai bagimu bumi berhenti....

1370441371300563243
1370441371300563243

13704414612143310780
13704414612143310780

13704415102146454849
13704415102146454849

137044154163682709
137044154163682709

1370441730170238936
1370441730170238936

13704416551162805892
13704416551162805892

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun