Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seni Tradisional Tersisihkan?

15 September 2013   18:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:51 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13792424701072242049
13792424701072242049

13792425191691972438
13792425191691972438

Pagelaran pertama Festifal Tari Topeng Malangan di wilayah Malang Timur pada Agustus kemarin, kami boleh dikatakan berhasil. Bisa mendatangkan petinggi desa dan beberapa orang dari sebuah LSM serta dua penari dari Selandia Baru yang menampilkan Manitou. Penontonnya pun sekitar 100 orang. Dana atau sumbangan yang masuk sekitar 1 juta rupiah dari pengeluaran sekitar 8 juta rupiah. Sponsor tak ada sama sekali.

Pagelaran ke dua, kami harus apa ya…..sulit untuk dikatakan. Sumbangan yang masuk tak ada. Sponsor apalagi. Agenda pagelaran tetap harus dijalankan. The show must go on!!!

13792425661893142527
13792425661893142527

1379242609631212662
1379242609631212662

Acara dimulai pada jam 8 malam atau molor selama 1 jam untuk menunggu penonton datang. Tampaknya undangan dan pagelaran kami memang belum menarik perhatian. Penonton hanya 10 orang. Walaupun gratis.

Hidup memang perjuangan. Itulah seninya hidup. Menghidupkan seni pun juga perlu perjuangan. Maka para cantrik ( pengikut pelatihan tari atau siswa padepokan ) tetap harus ditampilkan untuk memberi kesempatan untuk unjuk diri akan ketrampilan mereka dengan rasa bangga. Kami pun memberi hadiah mereka dengan selembar foto 10R dan makan bersama sepotong pisang goring dan segelas teh hangat.

1379242680690875039
1379242680690875039

1379243079836983219
1379243079836983219

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun