Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelacur: Bunga Indah dan Liar di Tepi Jalan!

30 September 2014   04:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:59 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_326383" align="aligncenter" width="450" caption="Liar dan indah, namun tercampakkan dan diinjak."][/caption]

Shinta, nama panggilannya. Kulitnya kuning, halus, dan mulus, postur tubuh lumayan. Cukup cantik dan seksi untuk menjadi penghuni warung

Warung Mbah Gampengan. Namun tak ada pilihan selain ini yang dapat dilakukan.

Sepuluh tahun yang lalu, ia adalah seorang SPG sebuah peralatan rumah tangga yang ditempatkan di mal-mal kota-kota besar oleh perusahaannya. Enam tahun dijalani, ia menikah dengan seorang supervisor dan harus berhenti bekerja untuk mengurus anak.

Nasib berkata lain, sang suami berhenti karena perusahaan bangkrut. Dan beralih profesi sebagai sales mobil yang bekerja dengan sistem target yang sulit dicapai. Demikian terus berganti menjadi sales apapun dan pada akhirnya hanya menjadi seorang satpam sebuah pertokoan dengan honor tak lebih dari dua juta rupiah perbulan yang tak mungkin untuk hidup bertiga dengan sewa kamar sempit.

Hidup di kota terlalu menyesakkan. Ia pun kembali ke desa. Pengalaman sebagai SPG tak mungkin dilakukan untuk hidup di desa tandus di perbatasan Tulungagung – Blitar, kecuali menjadi karyawati toko kelontong dengan honor sekitar lima ratus ribu perbulan.

Hidup semakin menyesakkan, kala orangtuanya yang hanya buruh tani tak dapat ditinggal bekerja dan ia masih harus merawatnya. Dan, pada akhirnya ia pun mendapat tawaran teman kecilnya untuk bekerja diWarung Mbah Gampengan . Sang suami hanya tertegun namun apakah yang dapat diperbuat?

0 0 0 0 0

Sepulang dari Malaysia sebagai TKW, Erni tak membawa apa-apa. Kecuali kenangan pahit, ditinggal mati oleh suaminya. Sebagai PRT, ia dinikahi menjadi istri ke dua tanpa ikatan hukum oleh mantan tuannya. Ketika, sang suami meninggal ia pun diminta pulang oleh istri pertama sang majikan dengan pesangon hanya lima juta rupiah dan bukan dianggap sebagai PRT selain wanita simpanan.

Wanita muda nan manis ini, hanya lulusan SMP ketika berangkat ke Malaysia sebagai TKW. Berangkat dengan beaya menjual tiga ekor kambing dan pulang tanpa hasil yang diharapkan membuat dirinya malu. Sisa pesangon diberikan pada orangtuanya, dan ia pun berdusta pamit kembali ke Malaysia tetapi menjadi penghuniWarung Mbah Gampengan

0 0 0 0 0

14120014271716482087
14120014271716482087

Linda, nama yang indah dari seorang wanita muda yang sedang mekar. Keindahan di wajahnya masih tersisa di antara wajah kuyu tanpa ekspresi, selain senyuman tanpa arti ketika kami menemuinya. Kulit yang kuning halus dan postur tubuhnya yang aduhai seharusnya ia tak berada di sini. Rambut yang terurai menunjukkan kecantikan yang tersembunyi. Sama seperti wanita-wanita tanpa daya yang tergolek setelah disantap di kamar pengap.

“ Capek dan ngantuk Mas.....” katanya sambil menata bantal dan sarung yang terserak di karpet lusuh di atas tempat tidur kayu yang usang.

Dari jendela kami lihat seorang pria paruh baya baru saja keluar dari kamar mandi yang ada di belakangWarung Mbah Gampengan.

Tak jauh berbeda dengan Shinta dan Erni, Linda juga merupakan korban kekejaman lingkungan dan perkembangan jaman yang melupakan arti sebuah cinta kasih selain gemerlapnya harapan semu yang tak akan pernah tercapai.

0 0 0 0 0

Tak pernah kami melihat titik air mata di sudut mata mereka. Justru sebuah senyuman yang senantiasa tersungging di bibir mereka. Sebuah senyuman yang hanya bermakna satu ‘berilah kami selembar uang untuk sekedar menyambung hidup’

Adakah yang mau datang pada mereka sekedar untuk memberi sedikit air untuk menyegarkan tenggorokan mereka. Bukan kata-kata bersayap tanpa makna. Bukan ayat-ayat suci jalan menuju surga tanpa uluran tangan menuntun mereka.

0 0 0 0 0

1412001464137031208
1412001464137031208

Mereka adalah bunga-bunga liar yang indah, namun tumbuh di pinggiran jalan dan terabaikan. Bunga yang terus bertahan untuk memberikan sarimadunya bagi kehidupan. Kehidupan keluarganya. Kehidupan mereka yang datang padanya. Kehidupannya sendiri adalah yang terakhir.

Mereka adalah wanita yang disebut pelacur oleh siapa pun. Wanita yang dipuja sebagai PSK. Penjaja Seks Komersial untuk mengangkat harkat mereka.

Mereka memang pelacur!!! Ya pelacur!!!

Saya menantang siapa pun! Apa yang dapat anda lakukan selain berwacana. Jangan hanya berkotbah! Datanglah pada mereka. Temui mereka. Beri mereka kehidupan. Tak perlu keWarung Mbah Gampengan. Banyak di sekitar anda!

Siapa mau? Siapa peduli? Siapa berani?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun