Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Parade Anak-anak Memakai Busana Adat Daerah di Hari Kartini

23 April 2016   13:51 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:36 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Beda busana tapi satu jiwa, Nusantara. Dok.pri"][/caption]Perayaan Hari Kartini sejak dulu senantiasa diidentikkan gema perjuangan emansipasi wanita serta dengan pemakaian baju adat daerah. Salah satu alasannya adalah sebagai wujud bahwa wanita boleh tampil keluar, termasuk berlenggak-lenggok mengatualisasikan kelembutannya sebagai seorang wanita bukan hanya di dalam rumah.

Perkembangan selanjutnya, lebih banyak dirayakan dengan parade pemakaian busana adat daerah. Terutama di sekolah-sekolah. Bukan hanya anak-anak wanita yang unjuk diri tetapi juga anak laki-laki.\

[caption caption="Upacara bendera sebelum parade. Dok.pri"]

[/caption]

[caption caption="Belum punya dan gak boleh membawa clurit. Dok.pri"]

[/caption]

[caption caption="Eiiit....siapa yang ditantanga? Dok.pri"]

[/caption]Demikian juga di sekolah kami yang sudah hampir empat belas tahun tidak mengadakan parade busana Nusantara pada perayaan Hari Kartini. Pada Sabtu, 23 April 2016 kami mengadakan kembali dengan melibatkan semua guru dan karyawan dan para siswa yang jumlahnya sekitar 400 orang. Sesuatu yang boleh dikatakan cukup mengejutkan bahkan mungkin menjadi rekor tersendiri.

Tentu saja keputusan mengadakan acara semacam ini bukanlah keputusan sepihak dari sekolah tetapi juga mengajak bicara paguyuban orangtua siswa agar menjadi sebuah acara yang menarik dan meriah tanpa menjadi beban bagi mereka. Bahkan sambutan dan antusias yang tinggi dari mereka.

[caption caption="Anggun dan serasi juga... Dok.pri"]

[/caption]

[caption caption="Busana Dayak juga menarik. Dok.pri"]

[/caption]Kemeriahan bukan hanya karena semua memakai pakaian adat Nusantara, tetapi bisa unjuk diri dalam mengaktualisasikan keragaman budaya yang selama ini hanya dikenal lewat gambar atau foto dan diskripsi pada buku-buku belaka.

Dan semoga saja acara semacam ini bisa semakin mempertebal khasanah dan cinta budaya Nusantara di tengah gelombang serbuan budaya kekinian.

[caption caption="Udheng Baduy Luar, Kaos Baduy Dalam, baju modern pasangan Bali. Gak pas... Dok.pri"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun