Negeri kita yang amat sangat subur ini, menyimpan banyak flora dan fauna yang beraneka ragam. Bahkan banyak di antaranya baru ditemukan sebagai species baru. Di antara tanaman langka yang banyak diburu orang adalah ‘kantong semar’
Delapan tahun yang lalu, saat menjelajah lembah dan hutan di Kaldera Bromo ( seperti biasa sendirian ) penulis bertemu seorang ( calon ) ahli botani yang sedang meneliti tanaman ( langka ) yang ada di sana. Berawal dari pertemuan ini, kemudian kami berteman dan sempat mengikuti perayaan Upacara Kasada bersama. Satu hal yang menarik adalah ternyata ia seorang pemburu bunga ‘kantong semar’ untuk diteliti dan penulis diberi sebuah poster tentang kantong semar. Dari pertemanan ini, penulis juga akhirnya berkenalan seorang ahli botani lainnya. Merasa sepaham dan sealiran tentang budaya Tengger dan tanaman, penulis diberi hadiah yang amat luar biasa: beberapa tanaman ‘kantong semar’ Awalnya penulis agak ragu apakah bisa memelihara dan mengembangbiakkan ‘kantong semar’ sebaik di habitat aslinya. Namun berdasarkan petunjuk mereka berdua, penulis bisa memelihara. Kini kantong semar tersebut tumbuh cukup subur dan tumbuh liar di sebuah kebun di belantara Kaldera Bromo tanpa orang lain mengetahuinya selain mereka berdua. Seperti kata pememerhati lingkungan, biarlah mereka tumbuh subur dan aman di habitatnya. Jangan sentuh mereka. Maka penulis pun hanya ‘mengunjungi’ mereka sebulan sekali untuk sekedar melihat apakah mereka bisa hidup seperti di alam aslinya. Dan tak akan pernah membawanya keluar untuk dijual atau diberikan orang lain.
Penulis memang tak mengenal secara baik tentang jenis dan nama kantong semar, maka di sini tidak bisa memberikan deskripsi. Selain itu penulis belum mendapat ijin dari mereka berdua ( mohon maaf tak bisa kami sebutkan jati diri mereka ) sebagai referensi.
Mudah-mudahan para pembaca yang tertarik tanaman ( langka ) Nusantara dan tetap membiarkan mereka hidup liar di habitatnya. Salam hijau Nusantara............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H