Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gemuruh Kerajaan Nyi Roro Kidul

9 Februari 2012   12:55 Diperbarui: 4 April 2017   16:42 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandya Kalaning Budaya Tanah Jawa (1)

Nyai Roro Kidul, Ratu Penguasa Laut Selatan?

Dalam mitologi budaya Jawa, ada dua penguasa besar di Laut Selatan Pulau Jawa. Pertama adalah Nyi Roro Kidul, dan kedua adalah Bajul Putih yang merupakan jelmaan dari Prabu Dewata Cengkar dari Kerajaan Medang Kemulan yang telah dikalahkan oleh seorang Brahmana dari India yang bernama Ajisaka. Namun masyarakat lebih mengenal dan menghormati Nyi Roro Kidul sebagai penguasa tunggal lautan selatan Pulau Jawa yang terkenal ganas dan liar serta gelombangnya yang tinggi.

Terlepas dari pandangan bahwa Nyi Roro Kidul hanya sebuah mitos belaka, namun kenyataan sampai saat ini masyarakat tradisional masih menghormati ‘ketokohan’ Nyai Roro Kidul sebagai wanita atau ratu nan cantik, lemah gemulai, anggun, semampai, berwibawa, dan amat berkuasa di pesisir selatan Pulau Jawa mulai dari Grajagan (Banyuwangi- Jawa Timur) sampai Pantai Ayah (Kebumen, Jawa Tengah) bahkan Pantai Pangandaran.

[caption id="attachment_160079" align="aligncenter" width="641" caption="Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan dalam lukisan. from google"][/caption]

Hampir setiap tahun, dengan tradisi berbeda setiap wilayah di pesisir selatan Pulau Jawa mengadakan upacara ‘larung sesaji’ sebagai persembahan kepada Nyi Roro Kidul. Walaupun upacara itu kini telah diinkulturasi menjadi upacara syukur kepada Tuhan atas panen ikan yang melimpah para nelayan serta mohon keselamatan dalam mengarungi Samudra Hindia.

Ditolak Nyi Roro Kidul

Tergilitik, akan ketokohon Nyi Roro Kidul dan kesakralan laut selatan yang dulu diceritakan bahwa laut selatan tidak bisa diarungi oleh nelayan, yang ternyata hanya isapan jempol saja. Kenyataan banyak nelayan berani mengarungi dan mencari ikan walau hanya dengan kapal layar motor!

[caption id="attachment_160080" align="aligncenter" width="618" caption="Pantai Ayah Kebumen Jawa Tengah"]

132876474784431195
132876474784431195
[/caption] [caption id="attachment_160081" align="aligncenter" width="625" caption="Parangtritis, Jogjakarta"]
1328764888790247397
1328764888790247397
[/caption]

Pagi,27 Desember kami meninggalkan lereng Gunung Semeru menuju ke Pantai Sendang Biru, Malang Selatan. Perjalanan ini kami tempuh selama kurang lebih 2,5 jam dan selanjutnya menuju Pantai Sendang Biru dan Pulau Sempu untuk menyisir pantai selatan Pulau Jawa sepanjang kurang lebih 600 mil menuju Pantai Samas atau Pantai Ayah di pesisir selatan Jawa Tengah. Rencana yang telah kami susun selama 3 tahun ini berantakan. Berdasarkan pertimbangan ‘cuaca esktrim’ oleh pihak keamanan pantai maka perjalanan tidak boleh dilaksanakan. Menurut kami, memang cuaca mendung dan badai nampak bergemuruh di 3 mil dari garis pantai namun ini sudah merupakan hal biasa bagi nelayan dan orang yang suka petualangan. Kami rasa bukan alasan itu yang melarang kami untuk mengarungi ‘petualangan’ ini. Dihantamnya kapal para pelarian Iran’ oleh keganasan ombak laut selatan yang menelan korban sekitar 80 orang adalah alasan paling tepat oleh pihak keamanan.

[caption id="attachment_160082" align="aligncenter" width="638" caption="Pantai Sendang Biru, Malang"]

13287652841449208339
13287652841449208339
[/caption] [caption id="attachment_160085" align="aligncenter" width="655" caption="Pantai Bajulmati, Malang"]
13287654391441107783
13287654391441107783
[/caption]

“ Nyi Roro Kidul rupanya nggak senang kehadiran bapak sekeluarga....” kata Mas Prayit sang nahkoda kapal.

“ Kamu percaya adanya Nyi Roro Kidul?”

“ Tiga bulan yang lalu, kapal ini dihantam ombak yang tidak begitu besar dekat Pulau Ismaya. Kapal dan kami selamat semua. Tapi herannya, Paidi yang berada di tengah buritan kok malah tersedot ombak dan untunglah dapat kami tolong dengan menariknya kembali…”

[caption id="attachment_160089" align="aligncenter" width="515" caption="Pantai Watu Godheg, Lumajang"]

13287660891786604531
13287660891786604531
[/caption]

Walaupun kami telah membayar uang muka perjalanan yang tidak murah, perjalanan menyusuri kerajaan Sang Ratu pun kami batalkan. Bukan karena takut,namun di mana bumi diinjak di situ langit harus dijunjung! Entah kapan petualangan ini terlaksana.

Barangkali Nyi Roro Kidul sedang perpesta ( narkoba )dengan para imigran dari Iran, sehingga menolak kami….

[caption id="attachment_160095" align="aligncenter" width="730" caption="Cantik, indah, tenang, dan menawan."]

13287667851897777264
13287667851897777264
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun