Selain Upacara Yadnya Kasada yang dirayakan setiap tahun oleh masyarakat Suku Tengger adalah Upacara Karo. Upacara Karo dirayakan pada bulan ke dua menurut penanggalan Jawa, atau dua bulan setelah Upacara Kasada. Upacara Karo kurang begitu dikenal oleh masyarakat luar, padahal upacara ini justru paling meriah karena dirayakan selama 15 hari berturut-turut.
Jika Upacara Kasada dirayakan pada hari dan tempat yang sama oleh masyarakat Suku Tengger, maka Upacara Karo dirayakan pada hari yang berbeda. Tujuannya hanya satu, agar bisa saling mengunjungi dan beranjangsana. Karena pada upacara ini biasanya setiap keluarga akan mengadakan pesta besar dengan menyembelih babi dan sapi untuk menjamu para tamu.
Upacara Karo tahun ini, kaum muda Desa Gubug Klakah mengadakan Gebyak Bantengan Mahandhaka Semeru pada hari ini: Minggu, 7 Oktober 2012. Gebyak atau festifal ini melibat atau menampilkan hampir seluruh Kelompok Kesenian Bantengan yang ada di wilayah Kecamatan Poncokusumo serta mengundang satu kelompok dari Kota Batu. Tak kurang dari 30 bantengan tampil menunjukkan ‘kebolehannya’ sepanjang jalan desa Gubuk Klakah sampai Rest Area dekat air terjun Coban Pelangi menuju Gunung Bromo. Jalan sepanjang 9 km dengan tanjakan sekitar 20⁰ hingga 40⁰ membuat para peserta tampak kelelahan, apalagi anggota yang menjadi banteng dan mengalami kesurupan.......
Acara yang baru pertama kali diadakan sejak Desa Gubuk Klakah menyebut diri sebagai Desa Wisata mendapat sambutan meriah dari seluruh wilayah masyarakat Suku Tengger yang ada di Kabupaten Malang serta wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo. Bahkan, Bapak Rendra, Bupati Malang, pada Kamis, 4 Oktober 2012 jam 20.00 WIBberkenan membuka seluruh rangkaian upacara, yang meliputi pentas seni, tayuban, dan kelompok band dan dangdut dari kaum muda Desa Gubuk Klakah.
Gebyak Bantengan Mahandhaka Semerudimulai pada jam 9 pagi dan baru berakhir jam 5 sore tadi.
o o o o o
nguri-uri budaya Jawa
o o o o o
Baca juga :
http://sosbud.kompasiana.com/2012/08/25/bantengan-seni-tari-tradisional-dari-malang/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H