Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tumbler, Air Minum Dalam Kemasan, dan Penjaja Minuman

6 Desember 2024   18:44 Diperbarui: 6 Desember 2024   19:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum pejuang ekonomi keluarga. | Dokumen pribadi 

Kampanye mengurangi sampah plastik akibat menjamurnya air minum dalam kemasan (AMDK) dan makanan siap saji terus berlangsung dalam dua dasawarsa terakhir.

Kesadaran masyarakat akan bahaya plastik bagi kesehatan dan lingkungan diimbangi dengan pemakaian tumbler atau wadah air minum dan makanan yang bisa digunakan berkali-kali.

Tumbler.  | Dokumen pribadi 
Tumbler.  | Dokumen pribadi 

Maraknya pemakaian tumbler ternyata belum diimbangi dengan literasi pemakai untuk membaca petunjuk pemakaian. Di sisi lain ada produsen yang tidak mencantumkan petunjuk pemakaian. Misalnya tidak boleh diisi air panas dengan temperatur tertentu. Sehingga tumbler terutama dari bahan plastik mudah rusak. 

Plastik terkelupas tipis yang bisa menghasilkan mikroplastik yang sangat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang pemakaian.

Kecuali tumbler tersebut terbuat dari stainless.

Bawa air minum dengan tumbler. | Dokpri 
Bawa air minum dengan tumbler. | Dokpri 

Pengalaman penulis sendiri saat perjalanan jauh dengan sepeda motor, gowes, atau naik kereta api jarang berbekal air minum dengan tumbler.

Jika haus maka beli AMDK di warung atau penjaja keliling dengan alasan biar mereka laku.

Tampaknya alasan yang mengada-ada. Kenyataan mereka ini berjuang setengah mati demi keuntungan yang tidak seberapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun