Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setangkup Roti dan Segelas Teh Tawar

3 Juli 2024   18:03 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setangkup roti disajikan seorang gadis.

Cantik, berambut pirang berwajah bulat telor.

Dengan tersenyum ia menaruh nampan di atas meja teraso bulat.

Bapak sendirian, ia bertanya begitu.

Kujawab hanya dengan senyuman tanpa memandangnya.

Kalo kurang rasa tehnya bisa ditambah menurut selera, tambahnya.

Cukup, kataku sekenanya tanpa mencicipi.

Lalu ia kembali ke meja barista.

Membersihkannya sambil melirik keluar di depan pintu kafe yang tidak tertutup.

Seorang perempuan paruh baya duduk di atas jok motor tampak tersenyum padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun