Beranikah (Kepala) Sekolah Menolak Siswa Titipan?

Ada beberapa penyebab carut marut penerimaan peserta didik baru di sekolah negeri. Penulis sebut sekolah negeri karena sekolah yang dikelola yayasan pendidikan swasta hampir pasti tidak akan menolak calon peserta didik dari manapun tempat tinggalnya. 

Hanya saja sekolah swasta beayanya cukup mahal dan ada anggapan kurang bermutu dalam arti kurang disiplin serta sarana prasarana yang kurang memadai. 

Di sinilah mulai muncul anggapan atau imej adanya sekolah favorit. Bukan sekedar karena gedungnya mentereng, kegiatan ekstrakulikuler yang banyak pilihan, sering meraih juara dalam lomba, dan lulusannya berprestasi. Terutama lulusan SMA yang bisa masuk perguruan tinggi negeri. 

Imej sekolah favorit inilah yang dikejar orangtua dan juga calon siswa sedapat mungkin apalagi dengan sistem zonasi. Sekolah non favorit seakan tidak bisa mendidik dan mengajar serta melahirkan siswa berprestasi.

Kuatir tidak diterima di sekolah favorit maka ada yang melakukan dengan jalan pintas dengan menitipkan pada (kepala) sekolah dengan kompensasi tertentu. Ini bukan rahasia lagi sekalipun secara terbuka tidak diakui selain menjadi pembicaraan di belakang.

Hal inilah yang menjadi berkurangnya kepercayaan orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya pada panitia penerimaan peserta didik baru. Apalagi bagi mereka yang tidak bisa mendaftarkan atau ditolak padahal merasa tempat tinggalnya termasuk pada zonasi tersebut.

Tentang titipan calon siswa pada (kepala) sekolah dan imej sekolah favorit bila bisa dihapus tentu carut-marut pendaftaran peserta didik baru bisa diatasi dengan baik. 

Beranikah (kepala) sekolah menolak calon siswa titipan?