Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romantika di Pasar Niten

6 Maret 2024   13:43 Diperbarui: 6 Maret 2024   14:00 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pedagang di Pasar Niten, Bantul yang merasa heran dan saling bertanya mengapa Mbak Asih sudah sepuluh hari tidak berjualan. Padahal buah dagangannya mulai laris dan ada pelanggan setia. 

"Mungkin kembali ke Sentolo jualan gudeg seperti emaknya dulu," kata Mbok Sri saat ada yang tanya.

"Jualan buah memang berat. Sulit laku," tambah Yu Jum yang berdagang kue di sebelah lapak Mbak Asih.

"Gak ada lagi yang bisa dipandang...," sahut Pak Gatot pedagang tembakau rokok lintingan yang tampaknya tertarik pada kemanisan Mbak Asih.

"Owalaaa...Cak... cak... sampeyan kok ya hanya melihat yang bening-bening thok," sahut Yu Jum disambut tawa para pedagang yang menunggu pembeli.

Juwariyah istri Pak Gatot hanya mencep mendengar celotehan para pedagang.

Barangkali ia merasa cemburu akan kecantikan Mbak Asih yang ternyata diperhatikan suaminya.

0 0 0

Senin paing Pasar Niten Bantul tidak seramai hari Minggu apalagi tanggal tua. Ditambah lagi harga beras, tomat, cabai, dan telor sedang naik.

Sekalipun masih belum siang banyak pedagang yang hanya duduk-duduk santai sambil omong kosong sana-sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun