Semilirnya angin yang lembut selalu diharapkan setiap orang yang kegerahan karena cuaca yang terik sekali pun masih pagi.
Demikian juga yang saya rasakan setelah mengayuh sepeda sejauh lebih kurang 45 km pergi pulang dari Pantai Samas hingga daerah Kasongan Bantul.
Sejenak istirahat sambil menikmati jajanan pasar di bawah pohon dan sepoi angin cukup meredakan haus dan lelah tampaklah seorang pria lansia sedang mengayuh sepeda jengki sambil membonceng kursi bambu.
Ia tampak tenang mengayuh sepedanya dengan pelan sambil kadang mengisap rokok. Beban besar dan berat seakan tidak dirasakan sekali pun bila ada kendaraan besar seperti truk dan bus lewat anginnya membuat hempasan yang keras.
Tanpa menawarkan kursi yang dijualnya Beliau keliling kampung hingga daerah Madukismo. Padahal tempat tinggalnya sekitar Bambang Lipuro atau 12 km dari Madukismo.
Di bawah rindangnya pohon saman di pinggir lapangan sebelah pabrik gula Madukismo, Beliau istirahat.
Senyum manis tersungging di wajahnya yang sudah keriput. Sebuah senyuman yang menggambarkan kekuatan dan ketegaran dari seorang lansia yang tak mau menyerah.
