Punya lahan atau pekarangan yang cukup luas tetapi cukup tandus, kurang subur, dan hanya cocok untuk tanaman keras? Tak perlu berkecil hati, terus dibudidayakan untuk sesuatu yang produktif dan menguntungkan. Salah satu pilihan yang tepat adalah memelihara ayam kampung. Ada juga yang menyebut ayam bukan rasa atau buras.
Keuntungan memelihara ayam kampung:
- Bisa hidup setengah liar. Tidak perlu dikandangkan sepanjang hari kecuali saat senja dimasukkan pekarangan berpagar.
- Tidak perlu diberi pakan buatan. Pakan bisa dari sisa-sisa makanan kita termasuk sisa sayur yang dipotong kecil-kecil.
- Bisa mencari pakan alami sendiri dari jasad renik, cacing, semut, atau serangga kecil. Untuk menjamin tersedianya pakan alami ini, biarkan dedaunan yang rontok tetap ada di dalam pekarangan. Jika perlu dibuatkan lobang galian untuk menampung sampah organik tersebut yang bisa menjadi sarang binatang kecil untuk pakan.
- Pakan tambahan berupa dedak atau kulit gabah yang mudah didapat dengan harga murah.
- Rasa daging dan telur dari ayam kampung lebih gurih dan sedikit kandungan air sehingga harganya lebih mahal dan stabil.
- Tahan penyakit. Â
- Harga telor ayam kampung sedikit lebih mahal dari ayam ras yang dijual per kilo. Telur ayam kampung dijual per butir antara 3-3,5 ribu. Berbeda setiap daerah.
- Ayam jago harganya lebih mahal dan bisa menjadi sarana penggugah bangun pagi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara ayam kampung:
- Kurang layak dipelihara di perkampungan padat baik di kota maupun pedukuhan. Ini menyangkut kebersihan dan polusi dari bau yang ditimbulkan.
- Rajin membersihkan pekarangan atau halaman yang dijadikan kandang pada malam hari. Halaman yang tidak bersih bisa menyebabkan ayam mudah terserang penyakit.
- Gangguan pemangsa bisa diantisipasi dengan memelihara hewan penjaga. Misalnya kucing atau anjing.
- Untuk hasil yang terbaik, pelihara 1 ayam jago dengan 4-5 ayam betina.
- Seekor ayam betina dewasa yang telah berumur 8 bulan bisa bertelur antara 10-17 butir. Jika ingin ditetaskan cukup 6-8 butir saja.
Semoga tertarik untuk mengembangkan produksi ayam kampung yang sangat menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!