Trik ini cukup berhasil. Jika mengajar ia sering memakai jaket tipis semacam blaser untuk mengurangi peredaran BB-nya.
Tapi nasib bicara lain. Sekolah dengan siswa dan orangtua dari golongan atas, para guru selalu menjadi sorotan. Mulai dari tutur kata, pengetahuan, penampilan, termasuk BB.
Karena laporan beberapa orangtua yang merasa putra-putrinya tidak nyaman akibat BB gurunya, maka ia dimutasi di unit lain. Alasan pihak yayasan tentu saja bukan karena BB. Tetapi dianggap unit lain butuh tenaga administrasi yang aktif seperti dia.
Antara suka dan tidak, saya harus merelakan.
Serapat-rapatnya rahasia ditutup toh akhirnya terbongkar juga. Ia merasa disisihkan dari cita-citanya menjadi guru. Kecewa. Dan salah satu person penyisih diarahkan ke diriku.Â
Tatapan matanya pun mengatakan goodbye.
Syukurlah aku tidak klepek-klepek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H