Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menolak Uang Tiga Puluh Lima Juta

5 Juli 2022   15:54 Diperbarui: 5 Juli 2022   16:14 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: alamy.com

Cuaca yang cukup gerah walau mendung menggantung membuat saya harus istirahat di bawah pohon pinggir sawah.
Sebuah panggilan telpon dari nomer tak terdaftar masuk. Tidak seperti biasanya, nomer tak dikenal enggan kuterima, kali ini kuangkat.

- Halo...
* Ya halo. Siapa?

- Masak lupa dengan suaraku? Eh, kamu di mana?
* Ya di rumah.

- Bisa jemput aku?
* Untuk apa?

- Aku mau beri kamu uang tiga puluh lima juta. Sekarang aku di kamar mandi pom bensin (SPBU), tadi waktu naik mikrolet nemu kotak kardus terbungkus rapat berisi uang. Aku ga berani buka. Bagaimana kalau dihitung di rumahmu?
* Kalau gak berani buka kok tahu isinya uang dan jumlahnya tiga puluh lima juta?

Dari seberang sana, tak ada jawaban selain umpatan kata-kata kasar.

Setelah telpon kututup, di riwayat panggilan tertulis di bawah nomer: Greater Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun