Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jangan Tiru Tingkah Mereka pada Alam dan Peninggalan Purbakala

11 Juni 2022   15:09 Diperbarui: 11 Juni 2022   15:10 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, negeri kita memang indah dengan alam, budaya, dan keanekaragaman flora dan faunanya.  
Sejarah panjang negeri kita juga meninggalkan benda-benda purbakala sebagai bukti empiris adanya pemerintahan atau sebuah kerajaan yang kuat dan religius. Di antaranya Candi Borobudur.  

Setelah sekian abad tersembunyi di belantara pada akhirnya Candi Borobudur bisa ditemukan dan pemugaran pada masa penjajahan kolonial Belanda. Penemuan ini tentu saja menggemparkan dunia sehingga arkeolog yang datang untuk melakukan penelitian. 

Di sisi lain banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung untuk sekedar melihat keagungan dan keindahan Candi Borobudur. Hanya saja para wisatawan mancanegara ini tidak seperti arkeolog. Bahkan ada yang mejeng tanpa memperhatikan keselamatan diri dan terutama kelestarian peninggalan purbakala yang harus dijaga.

Vandalisme di Goa Jatijajar, Kebumen | Dokumen pribadi 
Vandalisme di Goa Jatijajar, Kebumen | Dokumen pribadi 

Vandalisme di Goa Jatijajar, Kebumen | Dokumen pribadi 
Vandalisme di Goa Jatijajar, Kebumen | Dokumen pribadi 

Vandalisme di Goa Jatijajar, Kebumen | Dokumen pribadi 
Vandalisme di Goa Jatijajar, Kebumen | Dokumen pribadi 

Senasib dengan Candi Borobudur, ada juga keindahan alam yang menjadi korban vandalisme para wisatawan pada masa kolonial. Di antaranya Goa Jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.

Goa stalagtit dan stalakmit yang lebar dan panjang ini, pada dinding atasnya penuh coretan dengan cat tulisan nama para pengunjung saat itu.
Seorang pemandu mengatakan bahwa grafiti tersebut sengaja tidak dihapus sebagai kenangan bahwa pada masa itu ternyata vandalisme juga ada.

Tingkah laku yang sangat merusak pada Candi Borobudur dan Goa Jatijajar diharapkan tidak terjadi lagi pada masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun