Curah Kobokan adalah lembah berbentuk mangkok dengan luas sekitar 50-60 ha yang terdapat di Desa Sumber Wuluh, Lumajang.Â
Sebelum terjadi erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021, lembah ini dibendung dengan dam selebar sekitar 100m untuk menampung material vulkanik berupa pasir dan batu yang turun dari lereng Semeru saat turun hujan.
Akibat erupsi di awal Desember 2021, Dam Curah Kobokan jebol karena tidak mampu menahan material vulkanik yang pada akhirnya menerjang dan meruntuhkan Jembatan Gladak Perak.
Tumpukan material vulkanik berupa pasir selalu tergerus setiap turun hujannya. Hanyutnya pasir menyisakan bebatuan yang berserakan dan tebing-tebing curam yang setiap saat bisa longsor hanya karena gerakan kecil saja.
Ada dua tumpukan batu unik yang saya lihat di antara ribuan batu yang ada. Batu ini mirip batu ogal-agil di sekitar puncak Gunung Arjuno di mana ada sebuah batu sebesar gajah yang bertengger di tepi tebing dan tidak jatuh walau hanya terganjal batu sebesar sepatu saja.
Di Curah Kobokan ini, batunya hanya seukuran becak dan bajai saja. Tetapi bertengger miring di atas batu lainnya dan hanya terganjal sedikit pasir dan kerikil.
Melihat posisi demikian maka jika terdorong sedikit saja dari sisi yang lebih tinggi akan runtuh. Atau bisa juga karena pasir dan kerikil yang mengganjalnya jatuh terbawa arus air hujan.