Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jamu Herbal dan Tradisional Juga Manjur Menyembuhkan Penyakit

14 Mei 2022   20:50 Diperbarui: 15 Mei 2022   09:58 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan minuman tradisional sekaligus jamu herbal. | Dokumen pribadi.

Sekitar 25 tahun yang lalu, ketika masih semangat meniti karir saya bekerja di dua kota, Surabaya dan Malang. Sekalipun tidak setiap hari toh sangat menguras tenaga dan pikiran. Ditambah lagi, kurang memperhatikan asupan gizi karena tidak suka makan di luar keluarga. Apalagi saya juga cukup alergi dengan daging dan bumbu penyedap masakan sehingga lebih banyak mengonsumsi sayuran.

Untuk menjaga tenaga lebih banyak mengonsumsi suplemen. Akibatnya kandungan kalsium oksalat dalam ginjal sangat tinggi. Dokter sekolah, yang kebetulan juga seorang herbalis, untuk penyembuhan menyarankan untuk minum air putih setiap pagi sebelum sarapan sebanyak 300 cc selama dua bulan penuh.

Ia pun tidak memberi obat sama sekali dan tentu saja melarang minum suplemen jenis apa pun.

Sejak saat itu tidak pernah minum suplemen, vitamin, dan juga menghindari pemakaian obat-obatan kecuali saat terserang Covid-19 setahun lalu.

Itu pun karena mendapat kiriman dari tetangga dan kerabat. Pada akhirnya kandungan kalsium oksalat dalam ginjal saya kembali normal dan tidak mudah lelah lagi. Tentu saja juga wajib mundur dari satu pekerjaan lainnya.

Vitamin dan suplemen lebih baik dikonsumsi saat kondisi kebugaran menurun saja. | Dokumen pribadi 
Vitamin dan suplemen lebih baik dikonsumsi saat kondisi kebugaran menurun saja. | Dokumen pribadi 
Sebagai orang yang tidak bisa diam dan lebih banyak bergerak tentu saja kadang kebugaran tubuh berkurang. Maka kadang terserang selesma dan batuk. Penyembuhannya lebih banyak menggunakan herbal dan tradisional.

Misalnya membuat minuman jahe panas, minum obat batuk herbal, teh lemon, minuman atau wedang uwuh, atau teh kayu manis.

Minuman herbal dan tradisional hampir setiap hari kami konsumsi untuk ke sawah dan gowes. Bahkan sebagai minuman wajib kalau ada kegiatan komunitas di rumah kami.

Bahan minuman tradisional sekaligus jamu herbal. | Dokumen pribadi.
Bahan minuman tradisional sekaligus jamu herbal. | Dokumen pribadi.

Wedang uwuh masakan sendiri untuk bekal. | Dokumen pribadi 
Wedang uwuh masakan sendiri untuk bekal. | Dokumen pribadi 

Pada masa kini, obat-obatan memang tak bisa dihindari sama sekali untuk penyembuhan penyakit tertentu. Bahkan bila saat flue dengan badan terasa meriang seakan tulang mau mrotholi.

Dulu, saat belum mengenal obat, jika badan meriang maka penyembuhannya selain minum jamu adalah dengan kerokan serta caring atau berjemur. Karena tubuh tersengat sinar mentari dan banyak mengeluarkan keringat maka meriang pun sedikit berkurang.

Penyakit sekarang ndableg, ada yang harus dilawan dengan obat dengan konsumsi yang tepat supaya minggat. Untuk memenuhi kebutuhan obat, kami memang tidak menyimpan di rumah. Kuatir kadaluarsa. Lebih baik langsung beli satu kemasan di toko tetangga atau apotek yang ada di sekitar tempat tinggal. 

Kotak obat kami hanya berisi balsem herbal, obat batuk herbal, obat merah atau Betadine, minyak gosok dan kayu putih, serta termometer. 

Sedang untuk obat-obatan penyakit lainnya yang didapat dari resep dokter tentu harus habis. Jadi tidak ada sisa. Kalau toh memang tidak dilanjutkan minumnya, maka sisanya tidak disimpan tetapi dibuka dari kemasan lalu dibuang ke kloset. Aman.

Syukurlah, karena suka olahraga dan tertib memenuhi asupan gizi serta senantiasa berpikir positif, kami sekeluarga selama ini sehat selalu dan tidak pernah terserang penyakit degeneratif. Kecuali pada saat heboh pandemi Covid-19 setahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun