Duryudana atau Kurupati mungkin raja yang paling bodoh dan tolol. Arjuno dan Banowati mungkin manusia paling bejat.
Banowati yang amat sangat mencintai Arjuna meminta kepada Duryudana, calon suaminya agar yang merias dirinya dalam pesta perkawinannya adalah Arjuna.
Duryudana yang begitu mencintai Banowati kok ya mau saja padahal mengetahui bahwa Arjuna juga tergila-gila pada Banowati. Malam pertama pun menjadi milik Arjuna dan Banowati di kamar rias.
Seminggu kemudian, gegerlah Astinapura setelah mendengar Banowati hamil. Dursasana yang mengetahui gelagat tidak beres ini mengingatkan Duryudana, kakaknya tercinta tetapi malah kena damprat.
"Apakah kakanda tidak tahu kalau Arjuna itu tukmis alias batuk klemis doyan wanita?" kata Dursasana.
"Jaga mulutmu adikku!" kata Duryudana membentak Dursasana.
Dursasana hanya diam membisu namun matanya melirik Banowati yang duduk di sebelah kanan singgasana Duryudana. Banowati tersenyum mencibir dan membuat geram semua yang hadir di paseban mendengar kehamilan Banowati.
"Karena aku lelaki gagah, kuat, dan sakti maka jika Banowati melahirkan seorang anak lelaki maka dia keturunanku." Seru Duryudana membela diri dari serangan saudara-saudaranya yang membenci Banowati istrinya.
"Tetapi jika yang lahir bayi perempuan lemah lembut dan cantik berarti dia memang anak Arjuna yang lemah gemulai itu. Pahaaaaam...!" Teriak Duryudana yang membuat para Kurawa terhenyak.
"Dan akan kuedel-edel Banowati!" Kali ini Banowati yang terkejut setengah mati.