Ranum mempesona di depan mata. Buah mangga di depan halaman sebelah rumah.
Sayang sekali bukan milik keluarga. Empunya adalah tetangga yang tak mau saling sapa entah kenapa.
Kala panen tak pernah berbagi, juga kepada saya. Padahal tiap pagi kuharus menyapu sampah daunnya.
Pernah sengaja kuminta tiga atau lima buah.
Dia bilang boleh asal harus membelinya.
Aduh punya tetangga kok tak ada tenggang rasa.
Pernah sekali kumemetiknya tanpa setahu yang punya. Ternyata minta ampun rasanya. Asam sekali seperti bau ketiak pemiliknya.
Makanya codot saja tidak mau itu mangga.Â
Buktinya semua buahnya menggantung aman tak pernah terjamah.Â
Catatan:
Codot: kelelawar pemakan buah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!