Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saya Setuju POLIGAMI

14 Desember 2021   11:55 Diperbarui: 14 Desember 2021   12:00 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar istilah poligami, sebagian orang merasa begitu gerah. Terutama kaum wanita. Siapa sih yang mau cintanya diduakan.
Demikian juga bagi penganut monogami yang beranggapan bahwa poligami hanyalah tanda keegoisan.
Sekalipun banyak yang menentang, toh di negeri kita sejak jaman baheula banyak pula yang melakukan. Sebut saja Tunggul Ametung, Ken Arok, Hayam Wuruk, presiden pertama kita, hingga pejabat negara dan pemimpin partai saat ini.

Menjelang pemilihan presiden isu poligami cukup menjadi pembahasan di masyarakat dan media.
Setelah beberapa waktu, isu ini pun mereda. Hanya kadang muncul jika ada tokoh atau selebritis yang melakukan poligami.

0 0

Negeri kita memang majemuk. Aneka pemikiran dan pendapat. Pandai bicara, pandai mengolah kata, pandai bersilat lidah dan semacamnya. Entah guru, ahli teknik, dokter, pengacara, dosen, penasihat hukum, aparat penegak hukum, atau pun pejabat.

Kini ada lagi yang berusaha mengangkat isu poligami. Dan setelah membaca, mengamati, dan memahami ternyata memang 'poligami' harus didukung dan dilakukan. Semua ini demi keselamatan kita dan keluarga.

Anda seorang pekerja keras, entah tenaga kesehatan, ahli teknik, atlit, atau pun hanya karyawan lapangan bagian konstruksi harus setuju dan menjalankan poligami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun