Mendengar istilah poligami, sebagian orang merasa begitu gerah. Terutama kaum wanita. Siapa sih yang mau cintanya diduakan.
Demikian juga bagi penganut monogami yang beranggapan bahwa poligami hanyalah tanda keegoisan.
Sekalipun banyak yang menentang, toh di negeri kita sejak jaman baheula banyak pula yang melakukan. Sebut saja Tunggul Ametung, Ken Arok, Hayam Wuruk, presiden pertama kita, hingga pejabat negara dan pemimpin partai saat ini.
Menjelang pemilihan presiden isu poligami cukup menjadi pembahasan di masyarakat dan media.
Setelah beberapa waktu, isu ini pun mereda. Hanya kadang muncul jika ada tokoh atau selebritis yang melakukan poligami.
0 0
Negeri kita memang majemuk. Aneka pemikiran dan pendapat. Pandai bicara, pandai mengolah kata, pandai bersilat lidah dan semacamnya. Entah guru, ahli teknik, dokter, pengacara, dosen, penasihat hukum, aparat penegak hukum, atau pun pejabat.
Kini ada lagi yang berusaha mengangkat isu poligami. Dan setelah membaca, mengamati, dan memahami ternyata memang 'poligami' harus didukung dan dilakukan. Semua ini demi keselamatan kita dan keluarga.
Anda seorang pekerja keras, entah tenaga kesehatan, ahli teknik, atlit, atau pun hanya karyawan lapangan bagian konstruksi harus setuju dan menjalankan poligami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H