Ketika Admin K meminta para Kompasianer menominasikan Kompasianer terbaik saya sangat bingung harus memilih siapa. Alasannya cuma satu. Semuanya penulis terbaik karena tanpa fee mereka menulis sepenuh hati.
Ketika nominator sudah terpilih saya makin bingung sebab mereka juga penulis terbaik. Bahkan para lelembut teman begadang juga memilih abstain jika harus memilih lima fiksianer. Dengan berat hati saya pun memutuskan abstain.
Selanjutnya, menjelang Jumat Legi saya panggil juga tiga lelembut untuk milih yang lain. Weeh ternyata bersedia dan langsung menunjuk pada dua sosok di bawah ini.
Langsung saja kuhubungi mereka tapi yang bisa terhubung cuma Mas Guido. Sedang lainnya ga tahu harus ditemui di mana. Ketika kuketik di media sosial ternyata bukan mereka.
Hari ini kunyalahkan dupa di dekat laptop memanggil tiga lelembut tapi yang datang cuma dua.
Sesosok lelembut mengatakan kalo temannya salah pilih, jadi enggan datang.
Tak apalah yang penting dua orang ini menang.
Selamat untuk semuanya. Kalah menang semua Kompasianer adalah penulis terbaik. Kalo bukan terbaik pasti sudah 'banned'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H