Setangkai mawar desa dengan duri di tangkai, berdiri  dalam sepi di sisi pagar rumah.
Semerbak harum menebar pesona dengan senyum merekah.
Semua lewat begitu saja. Melirik pun tidak.
Selembar layu sudah bersama pudarnya merah di wajah ketika seseorang memetiknya. Ia pun tersenyum bahagia.
Membayang di hati ia berada di vas bunga yang ditaruh di sudut rumah mungil nan indah.
Apalah daya kala senja telah tiba, hanya ditaburkan di atas pusara.Â
Dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!