Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setangkai Mawar Desa

9 Juli 2021   00:00 Diperbarui: 9 Juli 2021   00:13 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setangkai mawar desa dengan duri di tangkai, berdiri  dalam sepi di sisi pagar rumah.
Semerbak harum menebar pesona dengan senyum merekah.
Semua lewat begitu saja. Melirik pun tidak.

Selembar layu sudah bersama pudarnya merah di wajah ketika seseorang memetiknya. Ia pun tersenyum bahagia.
Membayang di hati ia berada di vas bunga yang ditaruh di sudut rumah mungil nan indah.
Apalah daya kala senja telah tiba, hanya ditaburkan di atas pusara. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun