Dalam pembaringan ia hanya merasakan gelapnya suasana yang dingin. Sayup terdengar keriuhan nun jauh di sana. Ingin sekali membuka matanya namun pejaman terasa begitu kuat. Ingin pula ia membuka mulutnya yang terkatup rapat namun hanya desahan yang keluar. Ia hanya bisa pasrah.
Sekelebat sinar dilihatnya lalu ia merasa terangkat oleh lembutnya hembusan yang tak pernah ia rasakan dan membawanya berada di tempat yang begitu luas lalu kelembutan itu meninggalkannya. Kegelapan ia rasakan di sekelilingnya. Hanya setitik cahaya putih yang begitu jauh untuk dicapainya.
Sunyi...
Tak ada lagi keriuhan suara-suara yang pernah didengarnya.
Sepi...
Hanya degup kegelisahan yang ia rasakan kala terus berjuang menuju titik cahaya putih yang menunggunya jauh di sana.
Ingin sekali ia berteriak namun bibirnya mengatup rapat.
Ingin sekali ia menutup matanya namun kegelapan tetap bersamanya.
Ingin sekali ia bersujud namun diri ini terus terbawa melayang entah sampai kapan.
Ingin sekali ia berlari menuju sinar abadi itu namun ia merasa terpaku dalam gelapnya suasana.
Mencekam...